“SAUDARA-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan, ‘Jangan melampaui yang ada tertulis’, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain” (1 Kor 4, 6)
Mutasi merupakan hal yang biasa, baik bg karyawan, pegawai dan juga para imam serta religius.
Beberapa waktu lalu, beberapa imam juga terkena mutasi. Mereka berpindah tugas dari satu paroki ke paroki lain. Sekalipun termasuk hal yang biasa, mutasi sering menjadi bahan menarik untuk diomongkan, entah bagi para imam dan religius ataupun juga kaum awam.
Ketika mutasi masih merupakan wacana atau usulan, banyak orang sudah ramai dan berusaha mendapatkan informasi kepada orang-orang kunci.
Informasi yang didapatkan kemudian disampaikan kepada temannya dan dibrodcast kpd kontak-kontaknya, dengan tambahan dan tafsiran masing-masing. Dalam rangka mutasi yang lalu, banyak umat mengatakan bahwa saya akan pindah tugas ke Jakarta.
Beberapa orang bertanya mengenai kebenaran berita ini. Di meja makan keuskupan, topik ini juga menjadi bahanpengiring makan bersama. Dan kami menyadari bahwa itulah dinamika dan suasana kehidupan Gereja.
Banyak orang terbiasa dan suka mencari-cari berita, menafsirkan dan menambahinya serta membagikannya pada orang lain, tanpa mengecek kebenarannya. Banyak orang mudah terpengaruh dan termakan oleh berita atau isu semacam itu dan cepat mengambil sikap atau cepat berkomentar.
Dalam suasana hidup jemaat yang seperti ini, St. Paulus menegaskan, ‘Jangan melampaui yang ada tertulis’.
Dalam banyak hal, khususnya berkaitan dgn ajaran iman, carilah data atau dokumen tertulis, kemudian pelajari dengan cermat dan benar. Jangan terbiasa dan cenderung menafsirkan sendiri dan menambahi dengan hal-hal lain yang tdk benar, karena merasa diri lebih pandai dan lebih dekat dengan sumber-sumber informasi.
Teman-teman selamat siang dan selamat berakhir pekan.
Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Courtesy of Askmen)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.