KUPANG – Pelatihan jurnalistik untuk Keluarga Mahasiswa Kupang (KMK) kota Kupang ditutup kemarin (18/2). Suasana tempat pelatihan, STIKOM Uyelindo kembali seperti biasa; ditinggalkan oleh berbagai mahasiswa Katolik dari sejumlah KMK universitas lain yang turut berlatih ilmu menulis.
Setelah tim fasilitator kembali ke penginapan, para panitia berkumpul untuk mengadakan evaluasi pelatihan dan Rapat Tindak Lanjut (RTL). Sampai pukul 03.00 WITA, para mahasiswa yang termotivasi untuk berkarya di bidang jurnalistik ini berdiskusi; menyusun struktur kepanitiaan baru bagi himpunan KMK Kupang.
“Kepanitiaan ini mengikuti usul Mas Kevin (tim Komsos KWI); kami akan membagi para mahasiswa Katolik menjadi kelompok-kelompok menurut bakat dan minatnya. Ada fotografi, videografi, jurnalistik, dan public speaking,” kata Alvian, salah satu panitia pelatihan jurnalistik kerjasama Komsos KWI, Komsos Keuskupan Agung Kupang, dan majalah HIDUP ini.
Para mahasiswa dibagi per bidang supaya tidak terlalu menumpuk di bidang jurnalistik; malah, mengembangkan bidang yang belum pernah dieksplor. Alvian dan teman-teman berharap agar kelompok kecil ini menjadi pelopor untuk perkembangan aktivitas OMK Kupang.
Pelatihan jurnalistik tempo hari juga memotivasi para mahasiswa untuk membentuk majalah KMK Keuskupan sebagai media informasi dan pewartaan.
Orientasi Pelatihan Lain
Pelatihan kemarin ini bukan hal baru untuk mahasiswa Katolik Kupang. “Kami pernah mengikuti pelatihan jurnalistik sebelumnya di Atambua. Kalau pelatihan public speaking, rutin diadakan setahun sekali. Setelah melihat liputan pelatihan Komsos KWI di keuskupan lain, kami pun tertarik untuk mengikuti yang public speaking, videografi, atau story telling,” ungkap Alvian.
Romo Hironimus, moderator KMK Kupang ini menyanggupi rencana ini dengan baik, “Asalkan kegiatan pascapelatihan ini betul-betul dijalankan serius, tahun depan kita akan adakan pelatihan lagi.”
Rencana Alvian cs adalah membuat pelatihan team building terlebih dulu. “Mental OMK di Kupang masih perlu dibina. Seleksi alam menggugurkan OMK yang niat untuk aktifnya masih setengah-setengah,” ujar Alvin.
AMDG.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.