HARI itu tanggal 11 Oktober 2014, tepatnya hari Sabtu siang, ketika rombongan pemimpin teras TNI AD datang menyambangi kawasan pedalaman di jalur perbatasan Indonesia-PNG. Tak disangka-sangka, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dari Mabesad Jakarta bersama rombongannya dari SUAD (Staf Umum Angkatan Darat) datang menyapa dan mengunjungi Gereja Paroki St. Petrus Bupul, Kabupaten Merauke.
KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo mengunjungi kami bersama Pangdam Cendrawasih yang membawahi wilayah administratif militer Papua: Mayor Jenderal TNI Fransen G. Siahaan. Kepada kami, kedua petinggi TNI AD dari Jakarta dan Papua ini datang menyapa ramah umat Paroki St. Petrus Bupul, Merauke.
Gereja Paroki St. Petrus Bupul Kampung berada setidaknya 200 km dari jantung ibukota Kabupaten Merauke dan hanya selemparan batu dari garis perbatasan Indonesia-PNG.
Oleh-oleh tanda kasih
Kepada kami, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo datang membawa oleh-oleh berupa organ. Kepada OMK Paroki Bupul Kampung dihadiahi seperangkat buku-buku. Semua hadiah tanda kasih TNI AD kepada Gereja Paroki Santo Petrus Bupul Kampung di pedalaman Merauke ini kami terima dengan senang hati.
Bersama Dirut Pemasaran dan Niaga PT Pertamina setempat, para petinggi TNI AD ini menggandeng Gereja Paroki Bupul Kampung untuk membangun kawasan pedalaman nun jauh dari jantung Ibukota Kabupaten Merauke di Papua Selatan. Beberapa investor asing –di antaranya Korindo dari Korsel—datang membangun kawasan pedalaman ini.
Misi lainnya adalah mengajak Gereja Katolik untuk tetap bekerjasama dengan pemerintah RI membangun ketahanan regional NKRI di jalur perbatasan dengan PNG.
Secara berseloroh, saya pun berujar: “Ada gula ada semut. Semut-semut gajah datang ke pedalaman Merauke, maka tentulah di sini banyak gula” demikian kata saya saat memberi sambutan kepada umat paroki.
Kredit foto: Pangdam Cendrawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, penulis dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Dok. Romo Titus Budiyanto Pr/Paroki St. Petrus Bupul Kampung, Merauke, Papua)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.