Lahirnya anak cacat bukan lagi bahan omongan antar tetangga. Kini orang telah belajar bagaimana saling membantu supaya orang cacat pun dapat ikut serta dalam banyak kegiatan.
“Begitu pula narkoba bukan lagi perkara tabu yang membuat orang malu, melainkan sudah terlanjur menjadi perkara kepentingan bersama,” ujar Sekretaris Eksekutif KOMSOS KWI Pastor Kamilus Kantus, di aula Paroki Maria Bunda Selalu Menolong, Kambajawa, Waingapu, Sumba Rabu (28/5/2014).
Maka, kata Pastor Kamilus, bicaralah dalam keluargamu dan tegurlah suamimu yang mencari obat stres. Bicaralah dan peliharalah bersama kalau anakmu kena bujukan teman.
Teman atau tetangga yang kena masalah, butuh perlindungan, dan penderita/pasien mana pun ditolong pertama-tama dengan konsultasi.
“Karena itu, seringlah berkomunikasi dengan anak dan kenalilah lingkungan seperti tempat bermain dan kamarnya,” ujar Pastor Kamilus Pantus.
Dan bila mengetahui ada masalah, mintalah bantuan profesional sesegera mungkin. “Memarahi anak biasanya akan menimbulkan masalah baru,” kata Pastor Kamilus.
Pastor yang pernah belajar misiologi ini menyebutkan, kerjasama antaranggota keluarga merupakan hal penting demi mendekatkan satu sama lain.
Selain seminar tentang media sosial dan perkenalan dengan elompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK), seminar narkoba ini membawa anak-anak pada pemahaman dan kesadaran tentang bahayanya narkoba terutama bagi generasi muda.
Keterangan foto : RD Kamilus Pantus dalam seminar tentang bahaya narkoba di aula Paroki Maria Bunda Selalu Menolong, Kambajawa, Waingapu, Sumba Rabu (28/5/2014)/Foto : Abdi Susanto
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI