Beranda BERITA Para Imam KTS Mengadakan Pertemuan Pastores

Para Imam KTS Mengadakan Pertemuan Pastores

Mgr Yan memberikan arahan diawal pertemuan Pastores (Doc.Komsos KTS)

MEMBUKA Pastores tengah tahun Keuskupan Tanjung Selor (KTS), Mgr. Paulinus menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada para peserta Pastores yang telah hadir (22-27/7/2019). “Kita bersyukur semua tiba dengan selamat di wisma bina rohani emaus ini”, lanjut Mgr Paulinus.

Suasana Pertemuan Pastores KTS (Doc Komsos KTS)

Mgr Paulinus memberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada 8 personalia baru, yakni 3 imam, 3 frater, 1 diakon dan 1 suster yang baru datang untuk berkarya di KTS. Pada tahun ini KTS mendapat penambahan imam, frater dan suster yang akan berkarya di beberapa paroki. “Selamat mengikuti pastores dengan seluruh rangkaian acara yang telah dirancang oleh tim pastores”, demikian Mgr. Paulinus membuka rapat pastores tengah tahun 2019.

Pastor Alex Palino MSC, Vikjen KTS, kemudian menjelaskan proses rapat. Rapat pastores pertengahan tahun ini ada dua hal yang ingin dicapai. Pertama, evaluasi sejauh mana sudah mendekati tujuan pastoral (Tertib Administrasi). Meski sifatnya evaluasi kita tidak sampai pada penilaian. Evaluasi lebih bersifat sharing, berbagi dalam usaha mencapai tujuan pastoral. Tujuan sharing untuk belajar satu sama lain, saling meneguhkan. Saling mengingatkan bahwa mempunyai fokus pastoral yang sama. Kedua, tiap-tiap paroki akan disatukan sesuai Dekenat untuk dapat melaporkan pencapaian yang telah terlaksana di tiap paroki. Kemudian secara bersama akan berbagi dalam tingkat keuskupan.

Pendalaman materi dalam diskusi kelompok (Doc.Komsos KTS)

Kemudian peserta pastores masuk dalam kelompok dekenat untuk melakukan evaluasi. Dinamika dalam dekenat tampak hidup dan bersemangat. Masing masing peserta baik dalam dekenat utara, dekenat tengah dan dekenat selatan saling melaporkan kegiatan dan program yang dilaksanakan di tiap paroki untuk mencapai tujuan pastoral.

Oleh tim pastores diberikan kriteria sebagai tolok ukur dan arah proses evaluasi. Kriteria yang diberikan yakni, 1. Paroki memiliki sekretariat dan tenaga administratif. 2. Tersedianya administrasi paroki yang lengkap: buku paroki, profil paroki, data umat, kronik data inventaris, data aset, buku kas paroki dan buku kas pastoran. 3. Terbentuknya tim aset keuskupan-paroki. 4. Adanya pembekalan bagi petugas administratif. 5. Adanya rekening bank atas nama gereja/Pengurus Gereja Amal Roma Katolik. 6. Bertambahnya paroki yang mandiri secara finansial.

Pendalaman materi dalam diskusi kelompok (Doc.Komsos KTS)

Setelah masing masing dekenat berdiskusi dan melakukan evaluasi kemudian memplenokan hasilnya. Rapat pastores dilanjutkan dengan varia (serba serbi) dari kuria dan komisi – komisi dengan memberikan informasi seputar agenda keuskupan dan program komisi-komisi. Rapat pastores ditutup oleh Mgr Paulinus sekaligus disampaikan pencanangan Musyawarah Pastoral untuk tahun 2020. Kemudian peserta pastores memasuki bagian retret yang didampingi oleh RD. B. Hudiono, imam diosesan Keuskupan Malang (RD. Damianus Tri Wiyardi)