Beranda KWI Orang Muda Katolik Harus Kembali Hadirkan Nilai-nilai Kebangsaan

Orang Muda Katolik Harus Kembali Hadirkan Nilai-nilai Kebangsaan

Tenaga Ahli Dirjen IKP, Hendrasmo. Kita harus menyikapi perbedaan bukan sebagai akar konflik, tetapi sebagai kekuatan .

GAMBARAN masyarakat yang terjadi di dunia pada era 90-an ternyata masih terjadi di dunia zaman sekarang. Mengutip Francis Fukuyama, Tenaga Ahli Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Hendrasmo menyebutkan bahwa masyarakat kita sekarang ini masih mengalami era yang disebut dengan Great Disruption.

“Akibat teknologi yang menyebabkan munculnya globalisasi terjadilah perubahan dalam tatanan hidup manusia dalam hal sosial, ekonomi, politik, dan budaya,”ujar Hendrasmo di hadapan ratusan orang muda Katolik di Catholic Youth Center, Lotta, Minahasa, Sabtu (21/10).

Dalam Forum Dialog dan Literasi Media di Kota yang Kelima ini, Hendrasmo yang mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa manusia zaman sekarang menjadi pragmatis, mengejar apa saja yang diinginkannya dan meninggalkan nilai-nilai positif serta mengacaukan banyak hal. “Ini terutama terjadi di era transisi saat masyarakat industri beralih menuju masyarakat informasi,”ujar Hendrasmo.

Karena itu, kata Hendrasmo, Fukuyama menyarankan agar kita melakukan great reconstruction, dengan melakukan rekonstruksi nilai-nilai. Hendrasmo menyebutkan agar orang muda Katolik kembali menghadirkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, nasionalisme untuk kembali mengikat yang telah terpecah belah.

Sebagai bangsa yang besar, kemajemukan dan keragaman yang menjadi kekayaan Indonesia harus dijaga dan dipelihara.”Kita harus menyikapi perbedaan bukan sebagai akar konflik, tetapi sebagai kekuatan,”tegas Hendrasmo.