RUPANYA tak harus dengan alat cangih seperti handycam bila ingin membuat sebuah film pendek atau video pendek. Alat komunikasi seperti ponsel yang sekarang sudah menyebar sampai ke pelosok dan kampong-kampung pun sangat memadai untuk membuat film sederhana.
Karenanya, Komsos Keuskupan Ketapang mencoba memberi wawasan ini pada orang muda katolik (OMK) agar anak-anak muda ini bisa mulai memanfaatkan kemajuan teknologi ini. Bersama Seksi Keluarga Paroki Santo Martinus Balai Berkuak, Komsos dan Caritas Keuskupan menjaring 20-an OMK untuk mengikuti pelatihan membuat film dengan hape, pada 10-12 Mei 2015 di Aula Susteran Agustinus Balai Berkuak, Ketapang, Kalimantan Barat.
“Kami ingin agar orang muda katolik mengambil peran dalam tahun keluarga yang dicanangkan Keuskupan Ketapang.Kami juga mengharapkan anak muda mampu memanfaatkan alat-alat canggih ini untuk hal-hal positif seperti membuat film singkat. Karena itu, dalam program paroki saya mengusulkan agar anak muda diberi ruang untuk mengekspresikan diri dengan gaya mereka sendiri dalam memahami dan memotret keluarga,”ujar Kepa Seksi Keluarga Paroki, Apin mengawali kegiatan pelatihan.
Dibimbing oleh wartawan dan penulis Alezander Mering bersama videographer dan editor film DAnang Sujati dari Caritas Keuskupan Ketapang, kegiatan berlangsung dalam suasana menyenangkan. “Ini cara belajar yang bar dan asyik,”ungkap Silvia salah satu peserta. Peserta yang lain Lita mengungkapkan,”Kami mendapat pelajaran membuat storyline dan dengan detail harus mencatat serta menentukan shot-shot yang harus kami buat. Pokoknya asyik dan keren,”ujarnya.
Fasilitator dengan tekun menemani para peserta yang dibagi dalam lima kelompok untuk diberi bekal, membuat storyline, mengambil footage. Hari berikutnya mereka dilepas selama satu hari untuk menghubungi nara sumber, mewawancarainya, mengambil gambar sesuai dengan skenario yang telah mereka susun.
Hasilnya ada 5 film pendek yang berbasis keluarga yaitu: Lampion of Emptiness, 100% Dayak 100% Katolik, Merajut budaya dalam keluarga, Remaja dan harapan orang tua, Senja bersama Gereja, yang diputar pada hari Minggu Komunikasi Sedunia di Balai Berkuak.
“Saya puas dan bangga.Saya tidak mengira mereka mampu memotret keluarga dengan cara mereka sendiri, termasuk untuk kepentingan gambar di gereja, mereka mampu mengajak pasangan ini untuk perayaan ekaristi. Salut.” Ungkap Pastor Paroki, Karel.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.