HARI ini, Umat Beriman Hindu merayakan Hari Raya Nyepi.
Menurut Kompas, Nyepi berarti kontemplasi dalam Goa Hati. Kontemplasi dalam hati yang mendalam membuahkan ketentraman dan kedamaian hidup. Orang yang berdamai dan tentram dengan diri sendiri, ia akan mampu memandang sekitarnya dengan baik.
Masa Pra Paska yang sedang kita jalani selama 40 hari merupakan kontemplasi hati bersama Yesus Kristus. Sabda Tuhan hari-hari ini mengkisahkan Yesus yang ditolak dan ditentang oleh orang Yahudi.
Dalam Nyepi ini, saya berkontemplasi untuk ikut merasakan betapa sedihnya Yesus. Tidak selamanya orang berbuat baik diterima dengan baik. Saya tidak tega dan tidak rela melihat Yesus ditolak dan dihakimi. Saya juga bingung kepada Yesus mengapa Yesus tidak melawan?
Saya bergulat hati dalam kontemplasi hati dalam nyepi. Saya bertanya kepada Orang Yahudi, bagaimana rasanya seandainya kebaikanmu ditolak bahkan dihina oleh banyak orang. Saya melihat kebingungan Orang Yahudi ketika saya bertanya itu. Orang Yahudi hanya manggut-manggut. Hati saya sedih melihat Tuhanku Yesus dihina orang. Mungkin, saya juga termasuk orang yang menghina Yesus dengan kedosaan saya. Namun jawaban Yesus membuyarkan kegelisahan saya.
“Christy, Aku tahu betapa marahnya kamu terhadap mereka. Aku rela menerima itu semua demi kamu, Gereja, dan semua orang beriman”, jawab Yesus kepada saya.
Dalam nyepi, saya terharu mendengar jawaban Yesus. Tuhan ajari saya agar tidak menghakimi orang lain. Tuhan ajari saya untuk memaafkan orang yang bersalah. Tuhan ajari saya untuk berdamai dengan diri sendiri dan sesama. Dalam kontemplasi hati, saya sungguh merasakan kedekatan dengan Yesus yang sungguh rela dihina bahkan wafat di kayu salib demi Gereja.
Bersama saudara-saudariku yang merayakan Hari Raya Nyepi, saya pun ikut nyepi untuk olah rohani agar bisa berdamai dengan diri sendiri. Mari Nyepi bersama Tuhan Yesus.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.