MIRIFICA.NET – Cover Majalah HIDUP, no 36, 8 September 2019 memberi judul Merasul Lewat Literasi, dengan catatan kecil: “Penerbit dan Toko Rohani OBOR tak sekedar menerbitkan buku rohani dan menjual benda devosional. Lembaga milik KWI (Konperensi Waligereja Indonesia) ini juga mewartakan amanat agung Kristus”. Dengan lugas Majalah Hidup memaparkan sejarah dan menggarisbawahi Misi dan proses perjuangan OBOR untuk tetap bertahan menjadi salah satu Media Komunikasi iman milik Gereja Katolik Indonesia.
Liputan Khusus Majalah Hidup ini memang dipublikasikan untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke 70 berdirinya OBOR, 40 tahun di bawah Naungan KWI dan 25 tahun Ziarah Batin yang dirayakan Hari Sabtu, 14 September 2019, di Aula Lt. 7 Gedung Obor, Jalan Gunung Sahari 91, Jakarta Pusat.
Misa Pembukaan Perayaan Syukur menyambut Hari Ulang Tahun OBOR ke 70. Perayaan syukur yang bertepatan dengan Pesta Salib Suci ini, diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Wakil Ketua II Presidium KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM didampingi Uskup Purwokerto, Mgr. Christophorus Tri Harsono dan beberapa imam yang mewakili “OBOR”. Mgr. Paskalis yang sehari-hari berkarya sebagai Uskup Bogor mengajak semua pihak untuk bersyukur atas kehadiran OBOR yang sudah berusia 70 tahun.
Sementara itu Mgr. Harsono, yang didaulat untuk berkotbah menyatakan dengan gayanya yang khas penilaiannya atas OBOR : “Penilaian saya tentang OBOR adalah salah satu yang terbukti telah mengukir sejarah yang benar, spiritual dan mengikuti perkembangan jaman; dengan yang tadinya lisan, kemudian tulisan, selanjutnya audio visual adalah pewartaan yang mengaplikasikan kabar gembira Injil melalui simbol-simbol gereja”. Bagi Mgr.Tri, OBOR adalah Media Pewartaan milik Gereja Katolik karena itu harus diperkenalkan kepada seluruh umat dan didukung oleh seluruh gereja. OBOR diharapkan untuk tidak melulu mementingkan bisnisnya tetapi tidak boleh juga selalu disubsidi, melainkan berusaha supaya boleh mandiri.
Romo Frans Sutanto, direktur Penerbit dan Toko Rohani OBOR, dalam kata sambutan mengungkapkan perasaannya: “Kalau kami ditanya apa yang dirasakan saat ini, betapa jelas kami bersukacita, bersyukur dan berterima kasih. Sukacita dan syukur karena OBOR boleh sampai usia ke 70, 40 tahun di bawah naungan KWI dan buku ziarah batin tahun ini berusia 25 tahun. Kami berterima kasih kepada KWI karena OBOR boleh menjadi perpanjangan tangan KWI dalam pelayanan dan pewartaan.” Selanjutnya Romo Tanto menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah bersama-sama membantu pelayanan OBOR selama ini.
Sesudah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan pemotongan Tumpeng ulang tahun dan Launching buku renungan Ziarah Batin tahun 2020. Romo Martin Harun yang selama 25 tahun ini memberi Nihil Obstat terhadap produk unggulan OBOR ini, diminta maju ke depan untuk bersama bapa-bapa uskup, perwakilan direksi dan perwakilan badan Pengurus Perkumpulan Rohani OBOR memotong tumpeng dan kue berbentuk buku ziarah batin untuk melaunching secara resmi terbitnya buku ziarah batin untuk tahun 2020.
Turut hadir dalam acara syukur ini, para sahabat dan mitra OBOR, para pengurus penerbit Katolik, pengurus dan pemilik Tour and Travel yang bekerja sama dengan OBOR, para penulis Ziarah Batin, para anggota Komisi, Lembaga, Sekretariat dan Departemen (KLSD) KWI, seluruh keluarga besar Obor dan para undangan lainnya. Acara ditutup dengan pemberian penghargaan dan santap kasih kekeluargaan bersama.
“70 tahun ‘OBOR’ sudah bernyala, berawal dari karya para bruder Kongregasi Budi Mulia (Les Freres de Notre-Dame de Lourdes-FNDL) dengan toko buku kecil bernama “Glorieux”, kini OBOR menempati Gedung yang representatif. Semoga “OBOR” semakin berkembang, dikenal, dicintai banyak umat dan dikelola dalam semangat professionalitas dan pelayanan pastoral yang tetap setia pada visinya sebagai sarana pewartaan nilai cinta kasih.
Imam Diosesan Keuskupan Manado. Menyelesaikan pendidikan Lisensiat Teologi Komunikasi di Universitas Santa Croce di Roma. Menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, September 2019 -…