Tidak Setia dan Terbuang
SANGAT menyedihkan! Betapa banyak orang hidup terpisah dari kaum kerabatnya. Sering karena tidak setia pada jalan hidup mereka sendiri. Seorang calon imam. Jatuh sakit. Terpaksa harus istirahat. Ayahnya bukan menerima dan mengurus kesehatannya agar bisa sehat kembali. Ia malah mengutuk, mengusirnya dari rumah. Apa yang ada di benak ayahnya? Ayahnya menghitung kerugian akibat anaknya gagal menjadi imam. Ia mengusir anaknya keluar dari rumah kediaman. Ini bukan pengalaman hidup biasa ketika orientasi hidup kita mulai bergeser. Ketika uang menjadi segalanya, nilai manusia tidak lebih dari barang rongsokan di tempat pembuangan. Israel bangsa pilihan Tuhan mulai tidak setia pada Tuhan. Mereka lebih utamakan keinginan sendiri menyembah allah lain. Mereka kemudian terbuang bukan karena kehendak Allah tetapi karena ulah mereka sendiri. Tidak setia. Banyak penderitaan bukan karena kehendak Allah. Orang menderita justru karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mengalami goncangan hebat dalam dirinya. Seakan Allah membuang mereka atau bahkan menembus pertahanan mereka. Banyak krisis, goncangan dalam hidup kita terjadi karena salah kita. Kita ibarat seorang bapa menghakimi anaknya karena telah menyebabkan kerugian besar akibat sakitnya. Padahal anak itu adalah buah dari sebuah proses pendidikan dalam keluarga. Sudah waktunya orang berhenti menghakimi orang lain. Hal paling utama adalah mulailah melihat ke dalam diri sendiri. Dunia akan berubah saat kita mulai mengubah diri sendiri. Sejauhmana anda dan keluargamu tidak sibuk menghakimi orang lain melainkan mulai mengubah diri sendiri? ‘Tuhan Yesus, berilah kami kesanggupan untuk berubah mulai dari diri sendiri.Amin’ (RD Antonius Prakum Keraf, Pr – Pengasuh Oase Kehidupan-Kontributor mirifica.net)***
====
Kredit Foto:
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.