”Berjaga-jagalah dan waspadalah”
MENGHINA dan merendahkan orang miskin di depan umum sangat memalukan. Seorang bapa keluarga miskin terdiam membisu di depan umum. Ia menerima kata-kata hinaan atas keluarganya. “Hei saudara, rumahmu itu bersih. Tidak ada satu harta kekayaanpun yang kami temukan.” Kata-kata itu sangat menyakitkan. Banyak orang merasa ibah. Karena keluarga miskin itu memiliki seorang pastor. Kini pastor itu berkarya melayani banyak orang. Itulah kekayaan mereka paling berharga. Hidup yang selalu baru siap mereka persembahkan untuk begitu banyak orang melalui pelayanan sang pastor itu dimana saja Allah mengutusnya. Keluarga miskin itu melepaskan anak mereka menjadi iman. Bagaikan Abraham, mereka hidup berdasarkan janji Allah. Penghinaan itu malah semakin memperkuat iman mereka. Allah setia janji. Hanya kepada Allah saja mereka mempersembahkan harta paling berharga yaitu hidup yang selalu baru, siap berbagi untuk memuliakan Tuhan. Sejauhmana anda dan keluargamu menjadi kaya di hadapan Allah karena hidup saling berbagi dan bukan saling menghina? Tuhan memberkati.*** (RD Antonius Prakum Keraf,Pr Pastor Paroki St Bernadete Soubirous Pukaone-Adonara-Keuskupan Larantuka)
Kredit Foto: Anak-anak pengumpul sampah, fotofamilyku.blogspot.com.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.