Sebuah lukisan di gereja tempat-maria-berjumpa dengan Elisabeth Saudaranya

Minum dari satu Roh

SEMUA orang terbaptis menerima hidup dari sumber yang satu dan sama. Roh Kristus memberi kepada setiap orang ‘hidup baru’. Mereka melihat orang lain dengan ‘mata baru’. Orang lain adalah saudaranya. Bukan orang asing. Tidak ada sekat pemisah. Mereka semua adalah satu tubuh. Mereka minum dari satu Roh, yaitu Roh Kristus. Dialah pemimpin, kepala tubuh yaitu umat-Nya. Dari Roh Kristus yang satu dan sama kita menerima ‘karunia’. Arti dari karunia yaitu ‘kasih, belaskasih’. Karunia itu membuka mata kita melihat betapa ‘kita terhubung’ secara baru dengan semua orang. Hubungan saling melengkapi, saling menyempurnakan. Tentu keterhubungan dengan ‘yang lain’ terjadi sesuai karunia yang ada pada kita, entah sebagai rasul, nabi atau sebagai pengajar (1 kor.12:28) Dalam peran-peran itu kita menerima karunia memimpin, melayani, menyembuhkan, atau juga berkata-kata dalam bahasa roh. Semua kesanggupan itu berguna menghidupkan, menyegarkan tubuh Kristus, yaitu umat yang percaya kepada-Nya. Yesus selalu menunjukkan kepedulian-Nya kepada yang sakit dan berdukacita. Ia menyembuhkan, menghidupkan mereka. Seluruh kehidupan-Nya merupakan ‘satu pola hubungan’ yang menghidupkan. Selalu terbuka, selalu siap menjangkau, siap menghidupkan dan menyegarkan yang lain. Ia tidak memalingkan wajahnya di mana ada penderitaan, kesedihan dan dukacita. Jika kita selalu terhubung dengan Kristus, kita membawa pola-pola hubungan Kristus yang menyembuhkan dunia. Sejauhmana anda dan keluargamu menghidupkan ‘pola-pola hubungan Kristus’ yang menyembuhkan dunia? (RD Antonius Prakum Keraf Pr – Kontributor mirifica.net)***