Luput dari Kesesakan
BETAPA tidak menyenangkan berada dalam kesesakan. Kita kehilangan kesadaran akan kekuatan dalam diri kita. Mulai ada niat melarikan diri. Kita meninggalkan tanggungjawab kita. Banyak orang tidak bahagia. Hidup mereka penuh kesesakan. Mereka terus-menerus melarikan diri. Mereka meninggalkan tugas pelayanan, meninggalkan sanak saudaranya selamanya. Sisa Kecil Israel sadar betapa Allah dekat bahkan hidup dalam diri mereka. Ia menaruh bahkan menuliskan firman-Nya dalam hati batin mereka. Ia berjanji setia menyertai mereka. Bila mereka berseru dalam kesesakan, Ia mendengarkan mereka. Ia tidak terlambat menolong mereka. Karena Ia ada dalam batin dan hati mereka. Sangat luar biasa hidup orang beriman. Kekuatan Allah yang dasyat itu bukan ada di luar sana. Kekuatan itu ada dalam batin dan hati mereka. Saat mereka membatinkan Firman-Nya, Roh Kudus berkarya menuliskan firman itu dalam hati mereka. Melarikan diri dari persoalan hidup tanda kita kehilangan iman akan kehadiran Allah yang dasyat dalam diri kita. Kita mulai tidak sepikir dan seperasaan dengan Allah. Kita merasa diri lebih besar dari Allah.
Kita seperti Petrus berlagak pahlawan menegor dan membebaskan Yesus dari misi penyelamatan melalui Salib dan penderitaan. Kita perlu mendengarkan Yesus. Ia ada, hadir dalam batin dan hati kita saat kita merenungkan firman-Nya. Jika saat ini anda berada dalam kekesakan apakah anda mau melarikan diri? Sejauhmana anda dan keluargamu menjadi orang setia mendengarkan firman-Nya agar terluput dari pelbagai kesesakan hidup karena selalu sehati, sepikir, seperasaan dengan Allah? Selamat pagi. (RD Antonius Prakum Keraf Pr-Kontributor mirifica.net)***
======
Kredit:Luput dari Kesesakan/Foto:www.jawaban.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.