“PIKULAH kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” ( Mat 11: 28-30 ) Untuk dapat bekerja dengan baik, menghasilkan sesuatu bermutu kita membutuhkan ketenangan dalam bekerja. Kata lain dari ketenangan adalah ‘keheningan’. Hidup yang mendalam dan berkualitas mengalir dari kedalaman hati yang hening. Allah sendiri mencipta dalam keheningan. Bahkan Allah sendiri adalah keheningan. Siapapun yang memelihara kehidupan doa akan mengalami keheningan dalam Allah. Ia akan menjadi pribadi kreatif, mampu mencintai semua orang tanpa batas karena ia memiliki kekayaan yang melimpah yang mengalir dari keheningan yang mendalam. Ia dan keluarganya menjadi orang-orang yang sangat bahagia karena keheningan itu membahagiakan.
Baru saja saya tiba di Karmel di Lembang jawa Barat. Di taman doa saya menemukan banyak orang datang dan pergi silih berganti. Apa yang mereka cari? Bukankah mereka mencari keheningan, berjumpa dengan Sang Hening, yaitu Tuhan yang menopang hidup yang bermutu dan berkualitas? Banyak peziarah berziarah ke kota Reinha Larantuka pada hari Semana Santa. Apa yang mereka cari? Bukankah keheningan yang ingin mereka temui yang membuat hidup mereka semakin bermutu dalam cinta kepada Allah dan sesama? Sejauhmana anda dan keluargamu memelihara hidup doa, menjumpai Allah yang memberdayakan hidup anda dan keluargamu dalam keheningan yang kreatif, keheningan yang membahagiakan sehingga anda dan keluargamu semakin terbuka terhadap Allah dan sesama? Selamat pagi. Tuhan memberkati harimu.***
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.