Ul 4:32-40; Mat 16: 24-28.
“PADA waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.” Setiap hari kita mesti mecermati perbuatan kita. Perbuatan yang baik menyiapkan masa depan yang baik pulah. Ia yang menciptakan kita telah memberikankan pedoman. Putra-Nya sendiri telah menunjukkan jalan itu kepada kita. Perbuatan yang baik hanya mungkin kalau kita dapat menyangkal diri dan siap memikul Salib dan berjalan mengikuti Putra-Nya. Menyesuaikan pikiran, perasaan dan kehendak kita dengan pikiran, perasaan dan kehendak-Nya. Memikul salib seperti Dia. Mengasihi dan berbuat baik seperti Dia. Dalam Dia setiap perbuatan kita terukur dan berkualitas. Dalam Dia kita menerima pengampunan. Kita memperoleh semangat baru. Bangkit dan berjalan lagi bila kita jatuh. Kembali kita menyangkal diri. Kembali lagi memikul salib dan mengikuti-Nya. Mengikuti Yesus dalam pengalaman jatuh dan bangun lagi berjalan bersama Dia itulah keberadaan seorang murid. Ia selalu siap belajar dari sang Guru. Seluruh perbutannya menjadi selaras dengan cita-cita sang Guru, yaitu membawa orang lain kepada keselamatan. “Tuhan Yesus, aku sering jatuh. Berilah kekuatan dan semangat baru untuk bangkit lagi. Siap menyangkal diri, siap memikul salibku dan berjalan mengikuti jalan-Mu”. Dalam pengalaman macam apakah anda dan keluargamu siap bangkit lagi, siap menyangkal diri dan berjalan lagi mengikuti sang Guru. Selamat pagi. Tuhan memberkati harimu.****
Kredit Foto: Pengampunan dari Tuhan, novensitindjak.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.