“Berjaga-jagalah Sebab Kalian Tidak Tahu Akan Hari maupun Saatnya.”
HIDUP kita sering seperti air suam-suam kuku. Tidak panas, tidak dingin. Tidak berpikir, bekerja dan melayani sungguh-sungguh. Ada hal penting seharusnya kita bawa akhirnya tertinggal. Misalnya, dalam hal tata kelola ekonomi rumah tangga. Kita tetap hidup miskin. Karena kita tidak berpikir menabung sebelum dapat menggunakan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari. Rasul Paulus mengingatkan, memang kita telah lakukan yang baik. Tetapi hendaknya kita lebih bersungguh-sungguh lagi dalam kebaikan. ( 1 Tes 4:1 ) Kaki kita mesti selalu bertumpu pada kebaikan seperti Allah sendiri. “Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya” (Mzm 97:3). Isi dari sabda kuasa Yesus tentang berjaga-jaga adalah ‘kesungguhan, kebijaksanaan’. Kita menjadi sungguh-sungguh, menjadi bijaksana jika kita tahu juga memberi waktu hening, tenang untuk merenungkan hidup kita agar tidak ada yang terlupakan. Kita memberi waktu tenang untuk berdoa dan mendengarkan Tuhan karena Dialah sumber kebijaksanaan. Agustinus bertobat, menjadi kaya-raya dalam kebijaksanaan hidup karena Ia memberi waktu tenang untuk mendengarkan Tuhan sumber kebijaksanaan. Ia memberi waktu tenang untuk menabung semua kebaikan dalam hatinya. Sejauhmana anda dan keluargamu mengalami hidup yang sepenuh-penuhnya, menjadi bijak dan cerdas karena ada waktu sela untuk hening dalam Tuhan sumber segala kebijaksanaan hidup. Selamat pagi. Tuhan memberkati.***
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.