“YANG Kukehendaki ialah belaskasihan dan bukan persembahan..” ( Mat 12: 1-8 ) Belaskasihan memiliki kualitas tertinggi melampaui aturan apapun buatan manusia. Belaskasih menyangkut keselamatan manusia. Dalam kondisi tertentu, gawat darurat, orang harus segera memberikan pelayanan. Mereka dapat mengabaikan aturan tertentu saat itu juga demi menyelamatkan manusia. Yesus menekankan betapa pentingnya belaskasihan demi keselamatan manusia. Ia berharap, siapapun yang memahami arti pentingnya belaskasih itu tidak mudah jatuh dalam godaaan menghukum orang yang tidak bersalah. Dalam hal ini, orang tidak boleh menghukum siapapun yang melakukan tindakan belaskasih. Karena itu, dalam menegakan aturan apapun, manusia tidak boleh mengabaikan atau merendahkan setiap tindakan belaskasih dalam kondisi gawat darurat demi menyelamatkan manusia. Selama hidup-Nya, Yesus mempromosikan tindakan belaskasih. Dalam belaskasih-Nya Ia menyelamatkan manusia yang sakit pada hari sabat.
Dalam belaskasih-Nya, Ia memberi makan banyak orang yang kelaparan di tempat yang sunyi. Ia menyembuhkan mereka dengan mengampuni dosa mereka. Ia membangkitkan orang mati. Dasar tindakan belaskasih itu adalah iman akan Allah yang berbelaskasih. Tanpa iman, manusia tidak akan dapat mencontoh Allah dalam tindakan belaskasih. Tanpa iman, orang akan mengarusutamakan aturan lebih di atas gerakan belaskasih menyelamatkan manusia. Tanpa iman, orang akan mudah menghukum setiap tindakan belaskasih yang melanggar aturan demi keselamatan manusia. Sejauhmana anda dan keluargamu menjadi orang-orang yang sungguh beriman yang mewujudkan gerakan Allah yang berbelaskasih menyelamatkan manusia? Selamat pagi. Tuhan memberkati harimu.***
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.