Beranda KWI Monsinyur Datus Lega : Komunikasi Harus Membawa Manusia pada ‘Riching Point’

Monsinyur Datus Lega : Komunikasi Harus Membawa Manusia pada ‘Riching Point’

Mgr. Hilarion Datus Lega dalam Ekaristi Pembukaan PKSN-KWI / Foto : Abdi Susanto - Dok. KWI

EKARISTI pembukaan Pekan Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) di Gereja Katedral Kristus Raja, Sorong, Papua Barat berlangsung meriah, Selasa (12/5/2014). Ratusan umat Keuskupan Manokwari-Sorong dengan penuh hikmat dan suka cita merayakan misa konselebari dengan selebran utama Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Monsinyur Hilarion Datus Lega.

Kemeriahan dan suka cita ini makin terasa mana kala lagu pembukaan dilantunkan oleh paduan suara dari gabungan orang muda katolik (OMK) Keuskupan Sorong. Setidaknya ada tujuh paroki dengan total peserta mencapai 140 orang.

Gema lagu-lagu dengan nada tinggi menelurkan decak kagum usai misa berlangsung. Jepretan foto dari panitia dan peserta yang kagum suara emas OMK serta ucapan selamat menjadi bukti bahwa latihan selama dua minggu (seminggu tiga kali) membuahkan hasil yang luar biasa.

Uskup dalam kotbahnya menyebut OMK sebagai tulang punggung kegiatan PKSN-KWI. Karena itu dia berharap, “perayaan hari komunikasi sosial nasional yang berlangsung sepekan ini semoga tidak hanya terasa selama minggu ini saja, melainkan juga terus menerus sepanjang tahun,”ujar Monsinyur dalam kotbahnya.

Komunikasi, menurut Monsinyur, menempatkan orang-orang pada satu titik temu (to meet). Titik temu ini lalu membuat satu sama lain saling menggapai (to reach) hingga akhirnya membawa orang-orang pada titik yang saling memperkaya diri (riching point).

Hal yang sama juga dilakukan Allah yang menyampaikan pesan atau berita kepada umat manusia lewat Yesus Kristus. Di dalam Yesus lah titik temu itu terjadi hingga pada akhirnya memperkaya manusia sendiri dengan cinta.

Paus Fransiskus pada tahun ini menekankan pentingnya kebersama dalam keluarga, kata Monsinyur Datus, namun Keuskupan Manokwari – Sorong mewujudkan itu dengan memperkuat peran orang muda katolik (OMK). Sebagian besar aktivitas PKSN-KWI kali ini akan disesaki oleh anak-anak muda luar biasa dari berbagai tempat di Sorong.

Karena itu uskup berharap agar dengan tangan-tangan muda berbakat OMK, gema dari pesan Paus Fransiskus ini akan terus menggaung tidak hanya terbatas pada tanggal 12 sampai 17 Mei saja. “Semoga ini juga didukung oleh keluarganya masing-masing,”tegas Monsinyur Hilarion.

Uskup menegaskan pula agar prinsip-prinsip penting dalam berjumpa tetap terus dimaknai dalam hidup kita sehari-hari apalagi kalau dikaitkan dengan Tuhan sendiri. “Marilah meyakinkan diri bahwa Tuhan memberkati jalannya pekan komunikasi sosial nasional ini.”ujar Uskup menutup kotbah.

Keterangan Foto : Mgr. Hilarion Datus Lega dalam Ekaristi Pembukaan PKSN-KWI / Foto : Abdi Susanto – Dok. KWI