“Seorang pengkotbah harus setia pada kata Injil dan berpegang pada ajaran-ajaran Gereja. Model kesetiaan ini akan membuat pengkotbah sungguh-sungguh menjadi pembawa kabar sukacita Injil atau evangeli gaudium.”
Demikian pesan yang disampaikan oleh Uskup Agung Medan, Monsinyur Anicietus Sinaga ketika berbicara dengan tim Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia pada Rabu (12/8) di ruang kerjanya di Istana Keuskupan Medan. Monsinyur Sinaga dalam kaitan dengan workshop public speaking dan presentesi yang dilaksanakan selama 3 hari di Pusat Pengembangan Spiritualitas Cinta Alam Sibuntang, Medan.
Uskup berusia 74 tahun itu mengungkapkan kegembiraannya dan berterima kasih atas perhatian dari Gereja Katolik Indonesia, khususnya kepada Komisi Komunikasi Sosial KWI yang bersedia membantu para petugas pastoral di Keuskupan Agung Medan. “Kami di Keuskupan Agung Medan ini sangat konsen dengan pembinaan orang-orang muda. Untuk itu, pada tahun 2015 ini kami akan mengangkat 60 orang katekis muda yang mempunyai tugas khusus yakni membina mudika, membina anak-anak sekolah, membina anak-anak di luar jam sekolah. Katekis khusus untuk generasi muda ini benar-benar mempunyai tugas khsus untuk orang muda,” ujar beliau.
Untuk mendukung tugas para katekis muda di Keuskupan Agung Medan, Monsinyur menambahkan, saat ini sudah dibangun Gedung Katolik Center 8 lantai yang rencananya akan diberkati pada tanggal 27 September 2015. “Gedung ini sangat akomodatif, orang-orang muda dapat memanfaatkan gedung Katolik Center untuk mendukung dan mengembangkan karya pastoral di Keuskupan Agung Medan,”
Ketika disinggung soal dilaksanakannya workshop public speaking dan presentasi bagi Katekis Generasi Muda Keuskupan Agung Medan, Uskup yang berulang tahun tanggal 27 September itu berpesan agar para katekis generasi muda dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menambah pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi. “Selain memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, yang paling penting bagi seorang pengkotbah adalah dia harus memiliki kesetiaan pada kata Injil. Setia pada kata Injil, artinya pengkotbah harus setia pada apa yang dipesankan Injil pertama-tama bukan untuk pendengarnya tetapi untuk dirinya sendiri. Seorang pengkotbah juga harus setia pada ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Gereja. Kalau mereka setia pada dua hal ini, maka kabar sukacita yang disamapaikannya akan mampu mengubah hidup seseorang,” tegas Monsinyur Sinaga yang setahun lagi akan pensiun.
Kredit Foto: Uskup Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga (Tengah Kemeja putih) bersama tim Komsos KWI dan Komsos Keuskupan Agung Medan
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.