Dirayakan sebagai ungkapan syukur atas seluruh penyelenggaraan dan berkat Tuhan sepanjang hari.
MIRIFICA.News – Tidak hanya itu. Misa harian juga dilaksanakan untuk memohon kekuatan dan berkat Tuhan agar pelaksanaan kegiatan PKSN pada hari berikutnya berjalan lancar dan membuahkan hasil
Padatnya jadwal selama Pekan Komunikasi Sosial Nasional sudah pasti menguras tenaga dan waktu para peserta yang datang dari berbagai keuskupan di Indonesia. Apalagi beberapa agenda kegiatan PKSN KWI memang dirancang dilaksanakan pada pagi hari tepatnya pukul 08.00 dan baru berakhir pada sore hari pukul 17.00 WIB.
Karena itu, perayaan misa harian selama PKSN KWI iitu menjadi kesempatan bagi para peserta untuk mensyukuri penyelenggaraan dan berkat Tuhan selama sekaligus menimba kekuatan baru dari-Nya.
“Sore ini kita berkumpul dalam perayaan misa harian untuk mensyukuri berkat dan penyelenggaraan Tuhan untuk seluruh kegiatan selama sehari,” kata Romo Jatra di pengantar misa.
“Juga untuk meminta berkat dan kekuatan dari Tuhan agar pelaksanaan agenda kegiatan PKSN pada hari berikutnya berlangsung lancar,” Ia menambahkan.
Di awal homili singkatnya, imam asal keuskupan Agung Palembang itu mengatakan kalau bacaan-bacaan suci yang direnungkan hari ini dirasakannya cocok dengan tema PKSN KWI 2017, “Jangan Takut!”.
Ia mengatakan dalam bacaan Injil hari ini (Yoh. 16:5-11) diceritakan tentang para murid yang gagal fokus. Menurutnya, selama ini para murid hanya tenang-tenang saja ketika Yesus ada bersama-sama dengan mereka. Para murid itu baru merasa kehilangan ketika Yesus mengatakan bahwa Dia akan pergi meninggalkan mereka. Mereka menjadi gelisah, takut, seolah-olah sudah tidak ada pegangan lagi. Tetapi dengan kepergian Yesus, maka Roh Kudus sebagai penolong akan datang, akan diutus ke tengah-tengah mereka.
“Mendengar itu, para murid akhirnya tenang, mereka tidak takut lagi,” ungkapnya.
Selain dihadiri para ketua komsos dan utusan Komisi Komsos keuskupan di Indonesia, misa harian pada Selasa (23/5/2017), itu hadir pula Mgr. Sunarka, SJ, Uskup Purwokerto.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
