MIRIFICA.NET – 13 September 2022, Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia XII ditutup dengan Perayaan Ekaristi di Gereja Santa Theresia Salam. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Mgr Robertus Rubiyatmoko (Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang), Mgr. Paulinus Yan Olla (Ketua Komisi Kateketik KWI) dan bersama para romo konselebran Rm. Fransikus Emanuel Da Santo, Pr (Sekretaris Eksekutif Komisi Kateketik KWI), Rm. Agustinus Sugiarto, Pr (Regio Nusra), Rm. Istoto Raharjo, Pr (Ketua Umum Komisi Kateketik KAS), Rm. Cornelis Fallo, SVD (Regio Kalimantan), Rm. Oktavianus Situngkir, OFM. Cap (Regio Sumatera), Rm. Victor Patabang, Pr (Regio Makassar, Ambonia, Manado), Rm. Carolus Putranto Tri Hidayat, Pr (Komkat Regio Jawa), Rm. Manfred Habur, Pr (Staff Ahli Kateketik KWI). Perayaan Ekaristi penutup ini diiringi oleh paduan suara Kungdut dari Paroki Sumber.
Dalam homilinya, Mgr. Robertus Rubiyatmoko menyampaikan bahwa para katekis adalah ujung tombak pewartaan di tengah masyarakat. Para katekis berkatese adalah menjalankan tugas panggilan kenabian, panggilan mengajar, dan panggilan mewartakan Kabar Sukacita kepada semua orang. Pada dasarnya panggilan kenabian ini adalah tanggungjawab semua orang yang terlibat. Baik romo dan awam mendapatkan tugas yang sama yaitu mewartakan Injil dengan semangat misioner.
Menilik peran katekis yang penting ini, maka katekis harus dibekali dan didampingi supaya semangatnya tidak padam. Pendampingan ini diperlu dilakukan karena tantangan yang dihadapi para katekis saat ini semakin beragam, khususnya tantangan pendampingan iman untuk anak muda dan remaja. Katekese diharapkan mampu membekali umat beriman mengenai pokok-pokok beriman secara tangguh. Umat yang beriman secara tangguh itu adalah umat mengerti siapa selama ini yang ia imani dan menghidupi iman itu dalam keseharian. Tidak hanya dalam peribadatan tapi dalam kehidupan masyarakat. Hidup dalam kasih dan damai sejahtera. Dan hidup solider di masyarakat yang plural ini.
Mgr. Robertus Rubiyatmoko menambahkan bahwa katekese juga diharapkan mampu berkolaborasi dengan anak muda dalam pembuatan konten katekese. Anak muda memiliki jiwa yang sangat khas, seperti gemar dengan konten audio visual. Katekese dapat menyediakan materi-materi dan anak muda ini yang mengemasnya menjadi konten yang menarik. Dengan melakukan kolaborasi ini, kita dapat menyajikan konten yang efisien dan efektif dan kita juga bisa melakukan kaderisasi dan regenerasi. Semoga dengan cara ini, Kerajaan Allah semakin dimekarkan dan banyak orang yang diselamatkan.
Setelah misa penutup, peserta PKKI XII bergembira bersama dengan outing di Candi Prambanan, Gala Dinner di Boko Sunset Resto dan menikmati penampilan sendratari Ramayana. *UPPKAS
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.