Perfilman Indonesia belakangan sedang bergairah dengan film-film yang berkualitas. Salah satu yang patut dinanti adalah sebuah film yang mengangkat soal Pancasila berjudul LIMA.
Film yang diproduksi oleh Lola Amaria Production itu akan menyuguhkan lima cerita yang mengangkat nilai pancasila dan memiliki satu benang merah. Lima sutradara yang terlibat di film ini adalah Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, TikaPramesti, Adriyanto Dewo, dan Harvan Agustriansyah.
Kehadiran film LIMA dalam dunia perfilman Indonesia mendapat apresiasi dari banyak orang, terutama dari kalangan mayoritas rakyat yang mengharapkan internalisasi nilai Pancasila dalam prilaku warga bangsa.
Gereja Katolik Indonesia memberikan apresiasi sangat positip terhadap karya kreatif para sutradara yang mengangkat nilai-nilai Pancasila dalam kisah perfilman. Bahkan Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta dan juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melihat kehadiran Film LIMA sebagai upaya kreatif dari akar rumput untuk ikut mewarnai perspketif dan pola pikir berdasarkan Pancasila.
Lebih lanjut Uskup Suharyo mengajak semua khalayak untuk bersama-sama menonton film LIMA. “Saya mendorong semua khalayak untuk ikut berpartisipasi menonton film LIMA dalam rangkaian bulan Pancasila dan peduli mengamalkan Pancasila”, demikian himbauan Mgr. Suharyo.
Ketua KWI juga mengajak semua masyarakat (umat) untuk mendukung film ini mengisi ruang publik dengan narasi positif dalam menanamkan kecintaan kepada Pancasila.
Flm ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia tanggal 31 Mei 2018.
Kredit Foto: Poster film lima (Doc. https://www.tagar.id/
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019