MALANG, MIRIFICA NEWS – Umat Katolik di Keuskupan Malang pantas berbahagia dan bersukacita. Sebab terhitung sejak sabtu 3 September 2016, mereka akhirnya memiliki seorang gembala baru, Uskup Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. Pakar Kitab Suci Perjanjian Baru itu ditahbisakan menjadi uskup di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur.
Perayaan tahbisan Mgr. Pidyarto dimulai sekitar pkl. 08.00 WIB, itu dipimpin oleh 3 orang uskup petahbis. Ketiga uskup pentahbis itu terdiri dari uskup pentahbis utama, Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Ignatius Suharyo. Uskup pentahbis pertama, uskup Surabaya yakni Mgr. VIncentius Sutikno Wisaksono. Sementara itu, Mgr. antonius Subianto Bunjamin dari kesukupan Bandung didaulat menjadi uskup pentahbis kedua.
Hadir pula dalam perayaan agung tersebut, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi. Dengan setia Mgr. Antonio mengikuti dan mengamati jalannya peristiwa iman yang bersejarah itu. Semarak perayaan kian terasa dengan hadirnya 30 Uskup dan puluhan imam sebagai tanda dukungan kepada rekan uskup mereka dan gembala yang baru.
Pentahbisan Mgr. Pidyarto ini menyusul pengajuan pensiun dari Uskup Malang sebelumnya, Mgr. Pandoyoputro, O. carm . Hal ini sudah sesuai dengan Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik (KHGK Kan. 401 ay. 1) yang isinya adalah apabila seorang uskup telah memasuki usia 75 tahun ia dapat mengirim surat pengunduran diri kepada Tahta Suci Vatikan. Setelah permintaan pengunduran diri tersebut dikabulkan oleh Tahta Suci Vatikan, maka dilakukanlah proses pemilihan pemimpin baru untuk keuskupan Malang.
Berselang dua tahun sejak pengajuan pengunduran diri Mgr. Pandoyoputro, O.Carm, Tahta Suci Vatikan menetapkan pilihan akan seorang uskup baru Keuskupan Malang. Pada tanggal 28 juni 2016, tepatnya pada pukul 17.00 WIB, bertempat di Gereja St. Perawan Maria dari Gunung Karmel Ijen, Mgr. Pandoyoputro membacakan surat keputusan tahta suci perihal pengangkatan Pastor Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm menjadi Uskup Malang yang baru.
Catatan sejarah Gereja Keuskupan Malang memperlihatkan bahwa kehadiran Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan sebagai uskup Malang semakin menambah jumlah uskup pribumi. Mgr. Pidyarto adalah uskup pribumi ketiga. Yang pertama adalah Mgr. Fransiskus Xaverius Hadisumarto, O. Carm yang memimpin gereja Keuskupan Malang dari tahun 1973 hingga tahun 1988. Sementara uskup pribumi kedua adalah Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O.Carm. Mgr. Pandoyoputro sendiri telah memimpin Gereja Keuskupan Malang selama 27 tahun yakni sejak tahun 1989 hingga tahun 2016.
Dalam rentang waktu yang sama dengan masa kepemimpinan Mgr. Pandoyoputro, Mgr. Pidyarto terus menjalankan tugas sebagai seorang imam. Sebagai seorang akademis, Mgr. Pidyarto terus mengembangkan pengetahuan akademiknya dengan menjadi seorang pengajar pada Sekolah TInggi Filsafat Widya Sasana Malang. Latar belakangnya sebagai seorang ahli Kitab Suci Perjanjian Baru,
Menyadari Kerapuhan
Menerima tugas sebagai seorang Gembala umat bukan tanpa pertimbangan yang sebelumnya. Mgr. Pidyarto menyadari , tugas yang diterimanya memang berat tetapi mudah. Ia mengaku sudah cukup lama mempertimbangkan penunjukan dirinya hingga dengan segala kerendahan hati diterimanya tugas tersebut.
“Saya yang hina ini telah memberanikan diri untuk menerima tugas tersebut. Hal itu saya lakukan bukan karena saya merasa diri layak dan mampu, melainkan karena saya percaya bahwa Tuhan yang telah memanggil saya, dia juga yang akan memberi saya kekuatan untuk dapat melaksanakan tugas tersebut.
Alasan lainnya adalah Mgr. Pidyarto ingin meneladani Bunda Maria yang dengan berani berkata kepada malaikat Gabriel, “Jadilah Padaku menurut perkataanmu”. Selain itu, Ia percaya ada begitu banyak umat yang turut mendukungnya dalam karya kegembalaan di Keuskupan Malang.
Sebagai uskup baru, Mgr. Pidyarto berjanji menjalankan tugas istimewa ini dengan tetap menyadari segala kekurangan, kerapuahn dan kelemahannya sambil terus meminta bantuan dari Allah dan bahu membahu bekerja sama dengan seluruh umat untuk menjadikan Gereja Keuskupan Malang menjadi lebih baik ke depannya.***
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.