ETELAH melewati rangkaian prosesi pentahbisannya, Mgr. Christophorus Tri Harsono akhirnya resmi menjabat sebagai uskup keuskupan Purwokerto. Menggantikan Mgr. Yulius Sunarko yang telah purna tugas, Mgr. Tri Harsono siap meneruskan tongkat kegembalaan yang telah dipercayakan kepadanya.
Bertindak sebagai penahbis utama Mgr. Tri Harsono, yakni Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Keuskupan Agung Semarang. Sementara itu, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, Uskup Keuskupan Malang menjadi penahbis I dan Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM sebagai uskup penahbis 2.
Dua imam lainnya, Romo Tracisius Puryatno dan Romo Sulpicius Parjono juga turut mendampingi Uskup Terpilih, Mgr. Tri Harsono.
Perayaan pentahbisan Mgr. Tri Harsono juga dihadiri oleh Mgr. Piero Pioppo, Nuncio Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Kardinal Julius Darmaatmodjo, para uskup Indonesia dan uskup emeritus. Mgr. Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tidak sempat hadir dikarenakan sedang berduka.
Prosesi pentahbisan uskup yang dikenal fasih berbahasa Arab itu dilaksanakan pada Selasa (16/10/2018) di Graha Widyatama Universitas Soedirman, Purwokerto. Perayaan pentahbisan Mgr. Tri Harsono diikuti sekitar 5000 umat Katolik keuskupan Purwokerto.
BACA JUGA: Mgr Tri Harsono Komentari Kehadiran Kyai Haji Zaenal Abidin pada Misa tahbisannya
Biografi Singkat
Mgr. Christophorus Tri Harsono lahir di Bogor, 18 Januari 1966. Sejatinya, ia adalah “anak kolong”, tinggal dan dibesarkan di kompleks Lanud Atang Sendjaja, Semplak, Bogor. Ayahandanya (Almarhum Bp. Pitoyo) merupakan anggota Paskhas TNI-AU.
Ia mengenyam pendidikan di Seminari Menengah Stella Maris Bogor selama 4 tahun. Didorong oleh semangat dan cita-cita untuk menjadi imam semakin berkobar, ia melanjutkan studi ke Seminari Tinggi St. Petrus Paulus di Buah Batu Bandung, serta kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan.
Tugas pastoral pertamanya setelah ditahbiskan adalah menjadi pastor vikaris di Paroki Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung (1995-1996). Setelah itu pindah ke Bogor untuk menjadi pamong di Seminari Menengah Stella Maris (1996-1998), kemudian pada 1998-2001 ditugaskan melanjutkan studi bahasa dan budaya Arab di The Center or Arabic Studies of Comboni Missionaries, Cairo, Mesir, dan Pontifical Institut for Arabic & Islamic Studies (PISAI), Roma, Italia.
Sekembalinya ke Indonesia mendapat perutusan sebagai dosen Islamologi pada Fakultas Filsafat Unpar sampai sekarang. Mgr. Tri Harsono pernah juga merangkap menjadi Rektor Seminari Tinggi St. Petrus Paulus, Bandung (2002-2005 dan 2008-2014). Ketika menetap di Bandung ia aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan dialog antarumat beragama dan akrab dengan berbagai tokoh lintas agama.
Sebelum diangkat menjadi Uskup oleh Paus Fransiskus, Mgr. Tri Harsono berkarya sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor. Karya ini dipercayakan kepadanya oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM sejak tahun 2014 hingga 2018.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.