ASA mengenyam pendidikan di bangku Seminari Menengah, bagI para seminaris pada umumnya merupakan masa yang sungguh menyenangkan. Betapa tidak. Pada masa ini para seminaris dapat bertemu dan berkenalan satu sama lain. Perjumpaan yang melahirkan banyak kisah-kisah indah, yang sayang kalau dilupakan.
Begitu pula dengan perjumpaan antara Mgr. Adrianus Sunarko yang kini jadi Uskup Pangkalpinang dan dengan Romo Paul Wijaya. Keduanya berteman semasa mengenyam pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan, Yogyakarta. Meski hanya setahun saja, yakni di Kelas Persiapan Atas (KPA), Romo Paulinus mengaku mengenal baik sahabatnya, Adrianus Sunarko. Ia tahu persis kualitas kepribadian Adrianus, kemampuan intelektualitasnya serta spiritualitas hidupnya. Karenanya, ia merasa sudah tepat jika Vatikan mengangkatnya sebagai Uskup.
“Dia orangnya cerdas, tapi sederhana. Saya cuma setahun dengannya di Mertoyudan di KPP. Kita tahu sebelum ini dia mengemban tugas sebagai Provinsial. Jadi menurut saya kendati Kongregasi OFM tidak punya rekam jejak yang kuat di Pangkalpinang,, dia akan totalit dalam pengabdian, seperti pendahulunya Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD:, ujar Romo Paulinus ketika ditemui di rumah Keuskupan Pangkalpinang, Kamis (21/9).
Romo Paulinus mengatakan dalam beberapa waktu belakangan ini, Vatikan telah memilih beberapa Uskup dengan tingkat pendidikan doktoral tentu ada pertimbangan khusus. Meski tidak merinci secara jelas, pertimbangan seperti apa yang ia maksudkan namun ia menilai hal itu memiliki berdampak positif terutama agar Konferensi Waligereja Indonesia semakin kuat.
“Kita tahu sekarang ini ada banyak Uskup berusia muda dengan tingkat pendidikan yang memadai. Tentu saja hal itu akan mempermudah kerja Mgr. Suharyo sebagai Ketua Presidium KWI”, Jadi Vatikan mencari orang-orang yang memang dari aspek intelektualitasnya, integritasnya, para pemimpin Gereja
Romo Paul, demikian sapaan akrabnya, pun meyakini bahwa di bawah penggembalaan Mgr. Ardianus ini, kehidupan iman umat Keuskupan Pangkalpinang akan terus bertumbuh Apalagi, dengan berkaca pada kehidupan Gereja lokal Keuskupan Pangkalpinang saat ini iman umat terus bertumbuh dan berkembang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
“Teman saya Adrianus itu, dia orangnya tidak ambisisus, dia pasti berusaha dan mencoba memahami situasi yang berkembang di tengah gereja lokal, sekalipun masalah yang dihadapi dinilai sulit namun dia mampu membuatnya jadi sederhana”, tandasnya.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.