Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengajak Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk ikut menjaga kondusifitas bangsa pasca Pemilu 14 Februari 2024. Ajakan ini disampaikan Hadi saat bersilaturahmi dengan Pimpinan KWI di Aula Kantor KWI, Jalan Cut Meutia 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Menurut Hadi, kondisi di lapangan pasca Pemilu 14 Februari sangat kondusif. Ia mengatakan bahwa masyarakat sudah kembali bekerja seperti biasa. Tidak ada persoalan apa-apa di lapangan. Menteri Hadi lantas mengajak KWI untuk ikut menjaga kondisi bangsa.
“Kami ingin menggandeng KWI untuk ikut menjaga suasana harmonis saat ini hingga pengumuman pemenang pemilu pada tanggal 20 Maret, dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 pada bulan Oktober dan seterusnya”, ujar Menteri Hadi.
“Mudah-mudahan suasana kondusif ini tetap terjaga. Kalau ada sengketa, maka jalurnya bisa lewat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Mahkamah Konstitusi (MK)”, tambah Menteri Hadi.
Menanggapi ajakan Menteri Hadi tersebut, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC mengatakan bahwa Konferensi Waligereja Indonesia selalu mendukung apa yang baik, benar dan santun.
“Tentu KWI mendukung apa yang baik, benar dan santun, termasuk mendukung penuh Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan diumumkan pada tanggal 20 Maret 2024”, ujar Mgr.Antonius.
Dukungan itu, menurut Mgr. Antonius, diwujudkan melalui kotbah para Pastor di mimbar-mimbar gereja pada hari menjelang Pemilihan, agar umat Katolik tetap menjaga situasi harmoni dengan menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya.
Dalam kesempatan silaturahmi dengan Menteri Hadi, Ketua KWI yang didampingi oleh Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko, Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI, Romo Yohanes Kurnianto Jeharut, Sekretaris Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran-Perantau Romo Marthen Jenarut, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Romo Agustinus Heri Wibowo dan Sekretaris Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI, Suster Stefani Rengkuan, SJMJ juga menyampaikan beberapa isu hangat yang tengah menjadi perbincangan masyarakat saat ini. Seperti persoalan beda tafsir terhadap Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2023, rencana Menteri Agama RI mentransformasi KUA untuk semua agama, kesetaraan gender dan hilangnya ruang bagi politik identitas di dalam Pemilu 2024.
Menteri Hadi pun berjanji untuk membicarakan isu-isu tersebut dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya.
“Terhadap beberapa persoalan tadi, kami akan berusaha untuk membicarakannya dengan pihak terkait lainnya guna mencari jalan keluar”, tegas Menteri Hadi.
Penulis: John Laba Wujon
Staf Sekretariat Jenderal KWI
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.