Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara mengungkapkan rasa salut kepada Gereja Katolik karena sejak lama memiliki perhatian khusus betapa pentingnya komunikasi. Bahkan ada lembaga spesifiknya yakni Komisi Komunikasi Sosial.
“Bahkan juga memberi peringatan khusus. Ditambah dengan tradisi surat gembala dari Paus yang ditulis dengan tema khusus. Ini menunjukkan bahwa komunikasi sosial merupakan masalah signifikan dalam komunitas Katolik,”ujar Rudiantara dalam Seminar Nasional bertajuk “Gereja Katolik Menolak Hoax, Fake News, Hate Speech” puncak kegiatan Pekan Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja (PKSN-KWI) di Palangka Raya, Sabtu (12/5).
Kesetiaan Gereja Katolik agar komunikasi sosial tetap sehat itu terbukti. “Ketika komunikasi kita sudah seperti mau berangkat perang, secepat peluru yang dimuntahkan untuk menjatuhkan orang lain. Gereja Katolik tetap mengembangkan komunikasi yang sejuk,”ujar Rudiantara.
Menurut Rudiantara, karya komsos ini mirip sekali dengan tugas Kominfo. Bukan kebetulan kalau Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik beragama Katolik, kata Rudiantara. Ini harusnya cara komunikasi kementerian sudah bukan sesuatu yang baru.
Di era digital, kata menteri tugas jauh lebih berat dari sebelumnya akibat penggunaan internet yang membabibuta tanpa memperhitungkan tatanan.
Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Program Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana. Sekarang bertugas sebagai Ketua Komsos Keuskupan Pangkalpinang