“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat 25, 40)
SAYA tidak bisa, karena saya bau.”
Begitulah ungkapan seorang pria tuna wisma yang diundang makan malam oleh Paus. Makan dan minum dapat diperoleh dengan cukup. Tetapi tempat untuk membersihkan diri atau mencuci pakaian sulit didapatkan. Kenyataan inilah yang menjadi alasan bagi Paus untuk menyediakan kamar mandi dan toilet umum untuk para tuna wisma. Bahkan tempat itu dilengkapi juga dengan pelayanan untuk potong rambut bagi mereka.
Paus telah memberikan inspirasi, bagaimana caranya berbuat sesuatu untuk saudara ‘yang paling hina.’ Mereka yang disebut ‘paling hina’ tentu tidak hanya terbatas dalam diri para tuna wisma. Menghina artinya merendahkan atau memandang tidak penting terhadap sesuatu atau seseorang. Banyak orang merasa bahwa dirinya hina atau rendah karena berbagai macam keterbatasan yang dimiliki.
Keterbatasan dalam pendidikan, kemampuan, pengetahuan, sosial ekonomi, dsb. Ada juga orang yang mudah menghina atau merendahkan orang lain. Mereka merasa bahwa dirinya ‘tidak selevel’ dengan mereka, sehingga orang ini cenderung sulit untuk membaur atau pilih-pilih dalam berrelasi. Orang yang merasa diri hina atau dihina cenderung untuk menyingkir, menjauh, minder, merasa tidak pantas.
Melakukan sesuatu untuk orang ‘yang paling hina’, merupakan ajaran Yesus untuk semua murid-Nya. Melakukan sesuatu untuk mereka yang paling hina merupakan kesempatan untuk menemukan ‘wajah Allah’ dalam diri mereka. Paus telah memberikan contoh. Murid lain pun bisa melakukannya, selaras dengan situasi dan kenyataan yang mereka hadapi. Siapakah orang ‘yang paling hina’, yang saya temukan di sekitar kehidupanku? Apa yang telah kuperbuat untuk mereka?
Teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Courtesy of Newsweek
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.