“Menurut kamu, siapakah Aku ini?” (Lukas 9:18-22)
“Mengenal untuk Mencintai”
Ketika saya merenungkan Injil ini, saya sedang memandang pasangan suami-istri yang baru merayakan hut pernikahan mereka. Masih ada bias-bias kebahagiaan di wajah mereka. Pasangan suami-istri ini tentu saja tidak langsung menikah. Pasti diawali dengan sebuah perkenalan. Karena tanpa perkenalan yang lebih dalam tak mungkin mereka berani mengambil keputusan untuk menikahi orang yang tidak mereka kenal apalagi dengan komitmen seumur hidup. Apakah dalam masa perkenalan tersebut semua berjalan dengan baik dan lancar? Tentu saja tidak karena selama proses perkenalan itu pasti ada selisih paham, pemikiran yang berbeda, kelemahan-kelemahan pribadi yang saling berbenturan satu sama lain, jatuh bangun untuk lebih mengenal satu sama lain. Tetapi justru dalam masalah-masalah dan konflik yang muncul inilah terkadang mereka jadi semakin mengenal satu sama lain tanpa ada kepalsuan dan kepura-puraan, perkenalan yang menuju cinta sejati. Namun sebaliknya, tak selamanya proses perkenalan ini berakhir dengan baik, malah bisa berujung pada perpisahan. Yang penting selama proses perkenalan ini adalah adanya keterbukaan, kejujuran dan penerimaan satu sama lain.
Pengalaman pasangan diatas menjadi pengalaman kita juga dalam mengenal Yesus yang kita imani. Kita pun mengalami proses jatuh bangun yang panjang dalam mengenal Yesus. Walau pun awalnya kita mengenal Tuhan Yesus karena iman warisan dari orang tua, karena suami/istri, saudara dsb. Siapapun yang mengantar kita untuk mengenal Yesus tetapi dalam perjalanan iman kita, kita sendirilah yang akhirnya dapat menjawab pertanyaan Yesus dalam Injil hari ini, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Pertanyaan yang di tujukan kepada para rasul ini adalah pertanyaan yang juga ditujukan kepada kita dan harus kita jawab berdasarkan pengalaman pribadi kita dengan Tuhan Yesus, bukan lagi berdasarkan pengalaman orang lain, orang tua atau siapapun. Pertanyaan ini bukanlah sebuah pertanyanaan ketidak percayaan Tuhan Yesus akan iman kita pada-Nya, tetapi pertanyaan ini adalah sebuah undangan kasih dimana Tuhan Yesus mengajak kita untuk lebih mengenal Dia dalam relasi yang intim melalui perjumpaan pribadi melalui doa.
Bagaimana kita jatuh bangun dalam mengenal orang-orang yang kita cintai demikian juga halnya kebersamaan kita dengan Tuhan Yesus. Dalam proses jatuh bangun inilah kita semakin mengenal dan mencintai Tuhan Yesus serta semakin bertumbuh dalam iman, harap dan kasih. Dan memampukan kita menjawab pertanyaan Yesus dengan menjawab “Engkau adalah Mesias” dan tentunya jawaban ini bukan hanya di di bibir tapi menjadi darah yang mengalir dalam tubuh kita dan menjadi jantung yang berdenyut lembut hingga seluruh hidup kita memancarkan Tuhan Yesus. Menjadi pribadi pendoa yang mengasihi dan mengampuni dalam hidup sehari-hari.
Doa: Tuhan Yesus, seringkali aku mengeluh ketika aku di rundung duka, dan tak mampu mengenali kehadiran-Mu. Namun kasih-Mu tak pernah meninggalkanku. Terima kasih Yesus atas kesetiaan-Mu berjalan bersamaku dalam peziarahan hidup ini.
Niat: Meluangkan waktu untuk mendoakan orang-orang yang meninggalkan gereja serta anak-anak dan perempuan korban trafficking.
Keterangan foto: Siapakah Yesus menurut anda, ilustrasi dari www.jw.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.