Beranda KWI Mengenal Motto dan Lambang Penggembalaan Keuskupan Manado yang Baru

Mengenal Motto dan Lambang Penggembalaan Keuskupan Manado yang Baru

Mgr. Hilarion Datus Lega memberikan tumpangan tangan kepada uskup baru Keuskupan Manado, Mgr. Rolly Untu, MSC

SEBAGAI uskup baru di Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu,MSC memilih motto penggembalaan “In Lumine Tuo Videmus Lumen”  yang berarti Dalam Terang-Mu, Kami Melihat Terang. Motto tersebut diambil dari naskah Kitab Mazmur 36:10.

Selain motto, setiap uskup baru dalam mengemban tongkat penggembalaan juga miliki lambang. Lambang Keuskupan Manado yang dipilih Mgr. Rolly Untu, MSC  adalah sebagai berikut:

Lambang Penggembalan Keuskupan Manado

Pada bagian kiri atas dengan latar belakang warna biru ada gambar Hati Yesus Yang Mahakudus berwarna merah. Gambar hati bermahkotakan duri warna keemasan di bagian tengah dan dengan nyala api keemasan pada bagian atas.

Gambar pada bagian tersebut menerangkan Mgr Rolly Untu, MSC yang berasal dari tarekat religious Missionarii Sacratissimi Cordis atau Misionaris Hati Kudus Yesus dengan singkatan MSC. Misionaris MSC itu sendiri dalam karyanya menghidupi Spiritualitas Hati.

Pada bagian kanan atas dengan latar belakang warna merah ada sebuah bintang berwarna putih sebagai lambang Allah. Juga disertai sebuah lampu minyak berwarna keemasan di bawahnya. Lampu minyak dari bahan tanah liat biasa digunakan sebagai penerangan pada zaman Yesus. Lampu tersebut memiliki satu sumbu di ujung sebelah kiri, dengan api yang menyala menerangi area sekitarnya.

Bagian bawah perisai yang berbentuk runcing dengan latar belakang warna putih adalah laut biru dan sebuah gunung warna hijau di atasnya. Itu melambangkan wilayah Keuskupan Manado yang meliputi dataran dengan gunung-gunung yang hijau dan banyak pulau serta laut yang kaya akan sumber daya alam.

Diatas gunung sebelah kanan ada gambar burung gagak warna hitam yang membawa di paruhnya sepotong roti. Simbol tersebut adalah atribut yang biasa ditemui bersama Santo Benedictus Abbas dari Norcia. Masih di atas gunung, sebelah kiri ada tiga buah batu berwarna keemasan dengan selembar daun palma berwarna hijau di atasnya. Hal itu melambangkan atribut yang biasa ditemui bersama Santo Stephanus Martir pertama yang wafat dirajam dengan batu.

Di atas perisai ada sebuah galero atau topi khas klerus berwarna hijau dengan enam jumbai pada masing-masing sisinya. Kemudian di bagian tengah belakang ada sebuah salib pancang berwarna kuning keemasan. Galero itu sendiri merupakan penanda bahwa yang empunya lambang adalah seorang uskup.

Pada bagian bawah perisai terdapat pita berwarna kuning keemasan dengan tulisan motto penggembalaan Uskup Rolly Untu dalam bahasa Latin “In Lumine Tuo Videmus Lumen”. Artinyanya “Dalam Terang-Mu Kami Milihat Terang”.

Misa agung tahbisan Mgr. Rolly Untu berlangsung hari ini, di Stadion Maesa Tondado, Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (8/7/2017) dipimpin langsung oleh Duta Besar Vatikan Mgr. Antonio Guido Filipazzi. Disaksikan 35 ribu umat katolik yang datang dari wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Selain umat, misa tahbisan, juga dihadiri oleh puluhan uskup dari seluruh keuskupan di Indonesia, ratusan imam, dan biarawan/ biarawati. Hadir pula Kardinal Port Moresby Papua Nugini John Kardinal Ribat, Gubernur Sulawesi Olly Dondokambey, Bimas Katolik Eusabius Binsasi, serta tamu undangan lainnya.