MAHASISWA Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang menggali mengenai teologi komunikasi sebelum belajar public speaking dan jurnalistik. Difasilitasi oleh RD Kamilus, mereka memahami komunikasi Tuhan kepada manusia melalui wahyu.
Wahyu adalah penyingkapan selubung misteri pribadi Allah dan rahasia kehendakNya. Allah yang jauh (transenden) menjadi dekat (imanen). “Seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diangap sebagai laporan komunikasi Allah terhadap manusia,” kata RD Kamilus. Allah menggunakan aneka sarana dan teknik -baik verbal maupun nonverbal- untuk menyapa manusia. Komunikasi ini lantas mengundang jawaban manusia.
Puncak komunikasi Allah adalah inkarnasi Yesus Kristus Tuhan kita sebagai manusia. Betapa Sang Cahaya Kemuliaan dan Gambar Wujud Allah rela ‘memanusiakan Diri’ untuk menyapa manusia.
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, – Ibrani 1:1-3
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.