POIN penting dari komunikasi adalah memberi dan menerima baik komunikasi yang dilakukan melalui interaksi insani atau face to face, media massa, maupun media sosial atau medsos. Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Errol Jonathan, dalam seminar Komunikasi dan Kerahiman di Aula Santa Maria, Gunung Sitoli, Sabtu (7/5/2016).
Menurut Errol, bermacam interaksi komunikasi tersebut akan lebih mudah diterima, apabila terjadi komunikasi dua arah, sehingga pesan yang berisi hal-hal yang baik dan masuk akal menjadi lebih efektif.
Sementara itu dalam konteks komunikasi kerahiman. Inti dasar dari komunikasi adalah mendengarkan. Tak sekadar mendengar, namun ada keterlibatan, ada perhatian. ” Ada simpati dan empati.”
Sebagian besar atau setidaknya 82 persen orang akan lebih menyukai berinteraksi dengan pendengar yang baik dan empati.
Menurut Errol, tahun kerahiman yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus membantu kita merefleksikan komunikasi seperti apakah yang sudah kita kembangkan dan apakah kita telah menjadi pengendali teknologi atau kita yang dikendalikan oleh teknologi.
Teknologi komunikasi seperti internet sangat membantu karya manusia. Sehingga yang harus disikapi oleh umat katolik dalam dalan kaitannya dengan hari komunikasi sedunia ke-50 tahun ini adalah bagaimana memanfaatkan teknologi komunikasi ini khususnya internet dan media sosial dengan baik untik menyebarkan kabar-kabar baik.
Apakah sarana-sarana komunikasi ini dipergunakan dengan baik untuk menyebarkan kabar-kabar baik? Pertanyaan itulah yang harus ditanyakan terus menerus pada diri kita masing-masing. “Penggunaan media sosial tanpa tujuan dan tanpa pengetahuan yang cukup akan sia-sia,”jelas Errol.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI