“Umat Katolik Nias hendaknya bisa memaknai Hari Komunikasi Sosial untuk bangun jejaring belaskasih”
USKUP Agung Kupang, Monsinyur Petrus Turang mengajak umat Katolik di Nias untuk menjadikan perayaan Hari Komunikasi Sosial sebagai kesempatan membangun jejaring belaskasih.
Bapa Uskup menyampaikan hal ini ketika berbicara sebagai narasumber utama dalam kegiatan Seminar “Komunikasi dan Kerahiman: Perjumpaan yang Memerdekakan” yang diselenggarakan di Aula Paroki Santa maria Gunungsitoli, Sabtu (7/5) lalu.
Uskup Turang menyampaikan hal itu untuk mengingatkan para peserta Seminar yang terdiri dari para imam, biarawan-biarawati, tokoh awam Katolik dan mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Dian Mandala Gunungsitoli, bahwa Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang selalu dirayakan oleh Gereja Katolik setiap tahun bukan semata-mata hanya untuk melihat alat-alat komunikasi.
Dengan wajah sumringah dan gerak tangan khas yang selalu menunjuk ke arah peserta, Ia mengaku tema perayaan Komunikasi Sosial tahun 2016 sungguh menarik dan memiliki arti penting dimana Gereja merayakan bersamaan dengan perayaan Tahun Kerahiman.
“Perayaan komunikasi sosial tahun 2016 hendaknya dimaknai sebagai kesempatan untuk membangun jejaring belaskasih”, ujarnya.
“Dunia sudah “begitu datar” dengan kemajuan teknologi, peristiwa di daerah Argentina segera diketahui kita yang ada di Nias ini. Maka, sebaiknya manusia bisa menyesuaikannya dengan cara berpikir jaman ini, termasuk para suster”,kata Uskup Turang disambut gelak tawa dari peserta seminar.
Karena itu, Uskup Turang mengharapkan perlunya pendidikan edukasi, belajar menggunakan alat komunikasi modern yang menentukan siapa diri kita. Sebab, alat komunikasi itu selain menguntungkan bagi kita, tetapi juga bisa mempermiskin komunikasi dalam komunitas dan dalam keluarga.
“Dibutuhkan transformasi diri dalam memanfaatkan alat komunikasi, dimana teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk membantu kita lebih dekat dengan Yesus Kristus”, tegasnya.
=====
Kredit Foto:Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang ketika berbicara dalam Seminari “Komunikasi dan Kerahiman: Perjumpaan yang Memerdekakan” di Aula Cendrawasih Paroki Santa Maria Gunungsitoli, Sabtu (7/5/2016), Foto: KomsosKWI
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.