Beranda OPINI Menahan Lapar

Menahan Lapar

“Yesus berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.” (Mrk 6, 8-9)

PUKUL  07.10 saya keluar halaman keuskupan bersama dengan Mas Ongko dengan tujuan menjemput Mas Drajat dan Mas Yoyot. Tujuan perjalanan hari ini adalah ke Purworejo dan Purwosari serta Kebumen. Suasana pagi masih terasa dingin, padahal blower AC belum dinyalakan. Berada dalam mobil dalam suasana dingin terasa tidak nyaman. Tangan sudah bersidekap sambil memeluk tas belum cukup untuk mengusir hawa dingin. Rasanya ingin meminjam jaket Mas Drajat yang ditaruh di bagian belakang mobil. Namun keinginan tersebut tidak saya lakukan.

Rasa hangat mulai terasa setelah perjalanan sampai Gombong. Sinar matahari sudah terasa dan menjadikan suasana terasa lebih hangat. Selama perjalanan kami ngobrol berbagai macam hal. Salah satunya, kami sepakat untuk berhenti sejenak di Kutoarjo untuk sarapan dan minum kopi. Namun demikian, kesepakatan tersebut batal dengan sendirinya. Sampai Kutoarjo sudah pk 10.30.

Sementara saya menjanjikan rapat sekolah di SMP Padmowidjaja pk. 11.00. Waktu yang sempit tidak memungkinkan untuk berhenti sarapan. Akhirnya kami meneruskan perjalanan menuju Tawangsari. Sampai di sana pk 11.20 menit. Setelah itu, saya langsung bergabung dengan pengurus yayasan, para guru dan karyawan untuk rapat sekolah. Rapat berlangsung sampai pk 13.15. Setelah itu baru ada kesempatan untuk sarapan bersama mereka.

Beruntung bahwa Mas Drajat membawa pisang goreng, mendoan dan selai pisang. Sambil berjalan, kami sempat menikmatinya sebagai isi perut.

Apa yang dipesankan Yesus kepada para murid yang diutus sungguh aktual dan sering tidak mudah untuk dilaksanakan. Tanpa membawa dua helai baju, seorang pekerja pastoral harus mampu bertahan melawan udara dan cuaca dingin.

Tanpa membawa apa-apa dalam perjalanan, seorang pekerja pastoral mendapatkan kesempatan untuk belajar mati raga atau askese; menahan haus dan lapar; melatih kekuatan fisik atau jasmani seraya melaksanakan tugas pelayanan.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Business Insider)