“Maka jawab-Nya, ‘Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?’ Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.” (Mrk 7, 18-19)
JAMBAN merupakan tempat pembuangan kotoran manusia. Sekalipun berkaitan dengan ‘pembuangan kotoran’, jamban merupakan ruang penting yang selalu diusahakan keberadaannya, baik dalam rumah, kantor, tempat ibadat atau tempat umum yang lain.
Bentuk jamban bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang bagus dan mewah. Ruang untuk jamban pun beragam bentuknya, mulai dari yang kecil sampai besar, dari yang berdinding bambu atau bekas spanduk sampai yang berdinding batu mahal. Suster BKK pernah mengadakan proyek ‘jambanisasi’ untuk beberapa RW di daerah Wangon.
Projek dimulai dengan penyadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sampai dengan pembuatan sumur bersih, pengelolaan sampah dan pembuatan jamban keluarga. Demikian juga, pada saat terjadi bencana tanah longsor di Banjarnegara, ada beberapa lembaga donatur yang mengusahakan tersedianya kamar mandi dan jamban untuk para pengungsi di beberapa tempat.
Dalam diri manusia rupanya juga terdapat banyak kotoran yang harus dibuang. Kesulitan dalam membuang kotoran bisa menimbulkan rasa tidak enak dan tidak nyaman; atau bahkan bisa menimbulkan rasa sakit. Tidak adanya tempat pembuangan kotoran yang layak dan aman bisa membuat seseorang ‘menyimpan kotoran’ itu dengan rasa sakit dan tertekan.
Situasi ‘darurat’ dalam perjalanan memang bisa membuat seseorang membuang kotoran tidak pada tempatnya, sehingga sopir truk pun tahu tempat-tempat ‘pelepasan’ yang aman dari pandangan orang, entah di gerumbul atau di balik pohon. Bagaimanapun juga, kotoran manusia harus dibuang pada tempatnya.
Sampah dan kotoran lain harus dikelola dengan baik, agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungannya. Jamban atau tempat pembuangan kotoran bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kasih dan kepedulian bagi banyak orang.
Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Viva News)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.