MELALUI kisah pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk belajar dari seorang janda miskin. Ia memberi dengan tulus, diam-diam, tanpa menarik perhatian orang banyak. Pemberiannya sangat kecil dibandingkan pemberian orang yang berkelimpahan, namun pemberiannya menjadi sangat bernilai di mata Tuhan karena ia memberi dari kekurangan dan kemiskinannya.
Tuhan tidak menilai pemberian dari jumlah nominalnya, tapi dari ketulusan hati dan pengurbanan yang terkandung di dalamnya. Mari berbagi dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan dan tanpa menghitung untung rugi. Tidak perlu gembar gembor untuk mencari sensasi dan perhatian, dan tidak perlu menunggu sampai kita berkecukupan. Melainkan, lakukan kapan pun, di mana pun, kepada siapa saja yang membutuhkan, dengan kerendahan hati dan penuh kasih.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.