“Ia berkata kepada mereka, ‘Marilah dan kamu akan melihatnya.’ Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.” (Yoh 1, 39) “
LEBIH baik besok kita datang ke lokasi dan melihat langsung retakan tanah itu, agar mendapatkan gambaran jelas”, kata seorang relawan.
Beberapa relawan itu sedang berkumpul untuk membahas langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menanggapi bencana yang mengancam warga masyarakat. Datang ke lokasi dan melihat langsung situasi adalah hal penting, sehingga para relawan bisa mendapatkan banyak informasi dan data yang akurat serta update.
Berdasarkan informasi dan data-data tersebut, mereka bisa menentukan langkah-langkah yang perlu diambil selanjutnya. Proses seperti ini rupanya tidak hanya terbatas pada peristiwa bencana, tetapi juga bisa terjadi dalam bidang kehidupan lain.
Dua orang mengikuti Yesus. Mereka bertanya, “Rabi dimana Engkau tinggal?” Yesus tidak memberikan informasi atau penjelasan kepada mereka.
Sebaliknya, Yesus berkata, “Mari dan kamu akan melihatnya.” Yesus mengundang mereka untuk datang; memberi kesempatan mereka untuk mencari dan menemukan; memberi waktu untuk mendengar dan melihat langsung apa yang ada.
Setelah seharian bersama-Nya, mereka menemukan bahwa Yesus adalah Mesias, Pribadi yang kedatangan-Nya sungguh dinantikan. Pribadi yang diharapkan banyak orang; Pribadi yang menyelamatkan hidup mereka.
Kehidupan rohani kiranya juga mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan seperti ini. Hidup rohani dan kekayaan batin bukanlah hadiah nemplok atau bonus gratis yang diterima para murid.
Hidup rohani dan kekayaan batin akan tumbuh dan berkembang, sejauh para murid bersedia untuk mencari dan menemukan sendiri, bersedia untuk mendengar dan melihat, bersedia untuk meluangkan waktu bersama dengan Yesus.
Sejauh mana hal-hal ini telah saya lakukan? Apa yang selama ini telah saya temukan? Teman-teman selamat petang dan selamat berhari Minggu. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.