MANADO, MIRIFICA NEWS – Akses cepat informasi dan komunikasi tentang berbagai hal tidak akan didapat apabila tidak ada media center yang jadi pusat saluran informasi dan komunikasi. Begitu juga dengan Indonesian Youth Day 2016.
Sebuah gedung berbentuk bundar terletak di samping Gereja Katolik Pineleng tampak penuh dengan berbagai spanduk dan tenda di halamannya depannya. Banyak orang muda keluar masuk dengan berbagai kesibukannya. Di gedung inilah, semua informasi dan komunikasi seputaran Indonesian Youth Day 2016 keluar dari sana.
Direktur Radio Montini, Romo Rheiner mengatakan, pada awalnya semua pemberitaan menjadi bagian dari pekerjaan seksi publikasi dan dokumentasi The Second Youth Day yang bekerja sejak Juli 2015.Seksi Pubdok ini bekerja terutama untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang kegiatan-kegiaan the Second Youth Day baik pra IYD, IYD dan post IYD. Itu menjadi tugas utama dari seksi publikasi dan dokumentasi. Dan sejak media center diaktifkan pada tanggal 27 September 2015 dan akan bekerja sampai tanggal 7 Oktober 2016 semua saluran informasi dan komunikasi dikerjakan dari sini.
Pria berkacamata itu menjelaskan tujuan diaktifkannya media center adalah untuk bersama-sama dengan rekan-rekan media mengelola informasi seputar pelaksanaan The Second Indonesian Youth Day yang sudah dimulai pada tanggal 1 sampai tanggal 6 Oktober. Sambil membangun jejaring untuk menginformasikan semua kegiatan The Second Indonesian Youth Day kepada semakin banyak orang, bukan hanya di Indonesia tetapi juga kepada seluruh dunia tentang makna sukacita Injil bagi siapapun orang yang pernah atau mengakses informasi kita.
“Jadi di Media Center ini di samping kita bekerja sebagai dapurnya informasi kita juga bekerja sama dengan rekan-rekan media untuk kita sebarkan nilai-nilai dari The Second Indonesian Youth Day,” kata Romo kelahiran Banggai, Sulawesi Tengah.
Romo Rheiner menuturkan tim Media Center IYD 2016 bekerja dengan personalia 8 tim inti, 7 volunter dari keuskupan Manado dan 7volunter dari supporting dari tim Marketing Communication Jakarta, yang juga akan menjadi marketing communication Tim untuk Asian Youth Day yang akan dilaksanakan tahun 2017 nanti. Nah, di sini kita mengelola kegiatan-kegiatan yang sudah dan sedang terjadi baik di tingkat live-in maupun pada hari pembukaan dan kegiatan di seputaran venua utama di Lotta dan Pineleng ini.
Sebagai pemimpin media Center, Romo Rheiner telah berusaha membangun komunikasi dengan siapapun media untuk bekerja sama dengan Media Center guna membagikan informasi The Second Indonesia Youth Day.
Untuk media lokal, kata Romo Rheiner, Media Center sudah membangun kerja sama dengan TribunNews.com dan juga koran Tribun Manado juga beberapa koran lokal yang secara sukarela menginformasikan kegiatan kami. Lalu berita-berita IYD kita berikan kepada funpage IYD dan juga OMK.net. Sementara ini Media Center juga secara terbuka bekerja sama dengan Radio Vatikan, Mirifica.news, HIDUP dan UCAN, DOKPEN KWI yang sekarang ini sudah bekerja sama dengan kita.
“Pada prinsipnya kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua media, yang penting pintunya dari sini. Semua informasi keluar dari sini dan semua data yang kami punya, kami akan berikan dan apa yang teman-teman lainnya miliki silakan diberikan kepada kita untuk dibagikan kepada publik.”
Ia pun mencontohkan pada saat press conference, diharapkan rekan-rekan media mau bekerja sama dengan kita Media Center IYD untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat yang perlu mendapatkan informasi yang benar, betul akurat tentang apa itu sukacita injil tentang OMK di seluruh Indonesia.
Perihal apakah informasi dan komunikasi seputar IYD 2016 dapat diakses juga oleh masyarakat akar rumput, Romo Rheiner mengatakan pada dasarnya untuk kompleks venua utama kita sangat diapresiasi dibantu oleh masyarakat sekitar. Sejak persiapan 50 hari yang lalu kegiatan ini sudah diinformasikan berupa gerakan 5000 obor perdamaian dan 101 lilin sukacita Injil sudah dinyalakan di sini. Dan, kebetulan yang melaksanakan adalah panitia seksi publikasi dan dokumentasi The Second Indonesian Youth Day. Pertama-tama memang untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekitaran dan masyarakat Sulawesi Utara secara keseluruhan dan meminta doa restu lewat perdamaian secara bersama, bahwa kita hadir untuk membawa sukacita Injil.
Karena itu, mengapa 101 lilin sukacita Injil dinyalakan di gua Maria. Kalau kita benar-benar mau membawa sukacita Injil maka kita perlu menjadi seperti cahaya lilin yang membakar diri sehingga kita bisa menjadi sukacita bagi orang lain, tidak ingat diri tapi mengorbankan diri untuk orang lain.
“Itulah yg sejak 50 hari lalu kita canangkan, dan saya yakin dengan bantuan dan uluran tangan Tuhan itu terjadi dan terlaksana juga atas dukungan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia pun mencontohkan di wilayah rohaninya di Pineleng Raya sudah disiapkan tempat menginap untuk 300 orang di Kompleks Perseokolah , juga untuk 50 Pembina dan narasumber sekaligus rekan-rekan waertawan. Ada juga rumah umat non-Katolik yang bersedia menerima Orang Muda Katolik.
Ini daerah Pineleng Raya termasuk Lotta yang sudah tiga kali berturut kita rapat dengan masyarakat dan pemerintah kecamatan setempat serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk menyatukan kekuatan bersama.
“Bagi saya, kita sangat didukung oleh masyarakat sekitarnya,”
Romo Rhein tidak menampik tantangan yang dihadapi selama bekerja dengan tim MC sejauh ini adalah soal deadline dan juga ketepatan dan kecepatan informasi yang perlu kita dapatkan.
“Memang di Media Center ini semua datang bekerja untuk volunter tetapi mereka dengan sukarela stand by untuk bekerja selama 24 jam. Ada 8 orang tim yang selalu bersama dengan saya di sini untuk membantuk pemberitaan IYD 2016,” tegas Romo Rheiner.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.