“Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” (Mrk 1, 24)
SEORANG mahaiswi masuk kamar kostnya dengan muka cemberut dan ngomel. Tasnya dilemparkan ke tempat tidur. Melihat gelagat seperti itu, teman kostnya berusaha menenteramkan dan bertanya, apa yang terjadi?
Mahasiswi bilang bahwa dirinya sebel dengan induk semangnya yang cerewet. Dia selalu tanya, “Kok pulang sampai malam? Kemana saja? Ada kegiatan apa? Pulang dengan siapa?”
Induk semang kok mau tahu saja urusan orang.
Dalam kehidupan bersama sering ditemukan jenis orang yang selalu pengin tahu urusan orang atau suka campur tangan terhadap urusan orang lain. Orang seperti ini rajin bertanya, berusaha mendapatkan banyak informasi, ikut nimbrung atau mendengarkan pembicaraan orang lain.
Sebaliknya, banyak orang bisa marah, kalau urusan pribadinya dicampuri orang lain; kalau kepentingan dirinya diusik orang lain; kalau minat dan hobinya diganggu atau dikritik orang lain.
Suatu saat, Yesus mengajar banyak orang di Bait Allah pada hari Sabat. Banyak orang berkerumun mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka takjub dan heran akan kata-kata-Nya yang penuh wibawa dan kuasa. Bahkan mereka merasa bahwa yang disampaikan Yesus merupakan ajaran baru, yang berbeda dengan yang diajarkan para ahli Taurat.
Namun demikian, salah satu diantara orang banyak itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami?” Teriakan yang mengungkapkan rasa marah karena terusik oleh kehadiran dan ajaran Yesus.
Teriakan dari orang yang dirinya merasa terancam akan dibinasakan. Orang yang berteriak tersebut ternyata kerasukan setan. Setan manjing dan merasuk dalam diri orang itu. Setan-setan itu akhirnya dihardik dan diusir pergi.
Apa yang bisa direfleksikan? Orang merasa terusik, marah, berteriak, merasa terancam, merasa ada pihak lain yang campur tangan atau mau campur tangan urusan orang lain. Banyak orang mengalami hal ini.
Dari mana perasaan dan gerakan hati seperti ini? Apakah berasal dari roh yang baik? Ataukah berasal dari setan atau kekuatan jahat yang manjing dan merasuk dalam diriku?
Teman-teman selamat petang dan selamat berhari Minggu. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Surviving)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.