Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Tahbisan Uskup, Salve Agung, Insignia, Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2024, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Tahbisan Uskup Agung Koajutor Makassar

MIRIFICA.NET – Bapa Paus Fransiskus secara resmi mengangkat Pastor Fransiskus Nipa menjadi seorang Uskup agung Koajutor Makassar di Keuskupan agung Makassar pada Sabtu, 21 Oktober 2023.Berikut ini penjelasan singkat tentang arti dan makna lambang Uskup Agung Koajutor Fransiskus Nipa.

Secara garis besar lambang uskup mengambarkan letak geografis wilayah penggembalaan Uskup, mulai dari gunung yang diwakili oleh gambar gunung dan rumah adat Toraja (Tongkonan) sampai ke laut yang digambarkan dengan gambar laut dan rumah adat bugis (rumah panggung).

Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai lambang tersebut:

1. Tudung kepala atau terendak tradisional yang terbuat dari bambu; digunakan penduduk untuk melindungi diri dari terik matahari ketika mereka sedang bekerja memotong padi di sawah. Maknanya, melambangkan perlindungan ilahi dari atas, Allah Sang Pelindung. Dalam konteks sejarah Keuskupan Agung Makassar, juga bermakna untuk melanjutkan semangat penggembalaan para Uskup KAMS: Mgr. N.M. Schneiders CICM “Per Te Virgo Sim Defensus”, Mgr. Theodorus Lumanauw dan Mgr. Frans van Roessel CICM “Sub Umbra Alarum Tuarum” dan Mgr. John Liku-Ada’ “Illum Oportet Crescere, me autem minui”.

2. Tali singel dan Jumbai bersusun empat berwarna hijau melambangkan jabatan episkopal uskup untuk pelayanan (bukan kuasa).

3. Salib melambangkan seorang uskup sebagai Rasul Kristus dipilih untuk menjadi gembala yang siap berkorban demi domba-domba-Nya. Pemakaian salib berpalang dua menandakan jabatan Uskup Agung.

4. Perisai melambangkan perlindungan terhadap serangan senjata musuh; memuat unsur-unsur sbb: • Pegunungan dan Lautan luas mengandung makna alkitabiah Tuhan sebagai “gunung batu” (Mzm. 18:3;62:3) dan belas kasih Tuhan bagaikan lautan luas tanpa batas (Mzm. 36:7). Pegunungan dan lautan luas juga menggambarkan medan pelayanan Keuskupan Agung Makassar yang terdiri dari wilayah pegunungan dan pesisir pantai.

• Perahu Pinisi, Perahu layar tradisional dari Sulawesi; melambangkan Gereja Lokal Keuskupan Agung Makassar dalam perjalanan peziarahannya yang dibimbing oleh Roh Kudus dan berpolakan semangat Bunda Maria (LG, 53). Terdapat 2 model rumah tradisional, mewakili rumah daerah pegunungan dan pesisir pantai yang terintegrasi dalam perahu pinisi. Gereja Lokal KAMS harus menjadi sebuah rumah bagi semua, tanpa membeda-bedakan latar belakang: Gereja adalah Keluarga Allah.

• Hati Yesus Yang Mahakudus, sebuah hati yang terbakar dan berkilau dengan cahaya ilahi, menunjuk pada totalitas pengorbanan dan penderitaan Yesus sampai wafat; api melambangkan kekuatan dari kelimpahan kasih setia Tuhan. Hati Yesus Yang Mahakudus menjadi pelindung Gereja Katedral Keuskupan Agung Makassar.

5. Banner di bagian bawah perisai berisikan motto episkopal: MISERICORDIAM VOLO, YANG KUKEHENDAKI BELAS KASIHAN (Mat. 9:13).

Demikian penjelasan tentang lambang Uskup Agung Koajutor Keuskupan agung Makassar.