MIRIFICA.News, Purwokerto – 2 (dua) tim dari Sekolah Menengah Atas Katolik di Purwokerto saling adu gagasan dalam lomba debat Pekan Komunikasi Sosial Nasional KWI , Kamis (25/5/2017) di Purwokerto. Masing-masing tim berusaha mempertahankan gagasannya.
SMA Bernardus Pekalongan dan SMA Bruderan Purwokerto adalah dua sekolah yang mengutus timnya untuk mengikuti lomba debat PKSN KWI 2017.
Sebagaiamana diketahui, dalam lomba debat kali ini tim dari SMAK Bernardus bertindak sebagai tim yang pro terhadap tema debat PKSN 2017, yakni “Bergaul di Media Sosial Tidak Memiliki Manfaat”. Sebaliknya, tim dari SMAK Bruderan memilih kontra terhadap tema tersebut.
Terkait kemampuan peserta lomba, Abdi Susanto, salah satu tim juri lomba debat, menilai kedua tim sudah berupaya mengemukakan gagasan masing-masing. Tim juga sudah berupaya mempertahankan gagasan.
“Terutama tim dari SMAK Bernardus, tim ini begitu menguasai pokok permasalahan,” kata Abdi.
Penilaian serupa disampaikan pula oleh ketua Panitia Lomba Debat, Robertus Panca Aditya. Ditemui di ruang kerja Komsos Keuskupan, Adit menilai kedua tim sudah memperlihatkan kompetensinya masing-masing.
Adit pun berharap agar ke depannya rekan-rekan muda dari SMA lebih aktif lagi dalam mengikuti berbagai kegiatan diskusi, debat dan public spekaing.
“Terutama terkait isu-isu sosial, mereka perlu lebih aktif berdiskusi,” katanya.
Ditanya mengapa peserta lomba debat kali ini hanya diikuti 2 tim saja, Adit mengatakan awalnya ada 6 tim yang mendaftar, tapi kemudian 3 (tiga) tim menyatakan mundur. Dan, pagi tadi sebelum debat dilaksanakan ada 1 (satu) lagi menyatakan berhalangan hadir.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.