AGAK sedikit disayangkan memang karena lomba debat dalam Pekan Komunikasi Sosial Nasional ke-51 di Keuskupan Purwokerto hanya diikuti dua kelompok. Demikian kata Ketua Komsos Keuskupan Purwokerto RD Teguh Budiarto yang menyadari bahwa hal ini terjadi karena momennya berbarengan dengan ujian sekolah.
“Sehari sebelum hari H tiga kelompok menyatakan kesiapannya. Hari H satu kelompok menyatakan ada masalah sehingga tidak memungkinkan ikut. Jadi yang bertanding hanya dua kelompok,”ujar Robertus Panca Aditya yang bertanggung jawab pada program ini, Kamis (25/5/2017).
Tidak dijelaskan lebih lanjut dan detail masalah apa yang menimpa satu grup yang batal ini kepada panitia.”Yang jelas dua bulan sebelumnya ada 16 grup sekolah yang menyatakan kesediaannya. Namun karena ada ujian kenaikan kelas untuk kelas satu dan dua akhirnya mereka membatalkan diri,”ujar Ketua PKSN Robertus Sutriyono.
Secara bertahap dari 16 kelompok separuhnya mundur menjadi 8 kelompok. Beberapa minggu kemudian panitia lokal memberi tahu hanya ada 4 yang sanggup. Dan dua hari sebelum berlangsung 3 kelompok yang menyatakan akan hadir hingga pada hari H, hanya 2 kelompok.
Meski begitu lomba tetap jalan. Dua sekolah, SMA Bernardus Pekalongan dan SMA Bruderan Purwokerto beradu. Skor terbanyak diraih SMA Bernardus yang mendapatkan jatah mempertahankan pro (setuju) pada mosi berjudul “Bergaul di Sosial Media Tak Ada Manfaatnya.”
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI