“Dulu “mulutmu harimaumu”, sekarang “jarimu harimaumu”, hati-hatilah ketika membagikan pesan. Tipsnya mudah saja: berpikir sebelum membagikan sesuatu,” tegas Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada pemaparan pengantar Literasi Media Kemkominfo-KWI yang ketiga tahun ini, Padang, hari ini. Literasi Media kali ini berbeda dari sebelumnya; selain perwakilan dari Kemkominfo, ada pula perwakilan dari Pembimas Katolik RI Kanwil Sumatera Barat, Henrikus Jomi, yang membuka acara.
Diantar oleh Septriana mengenai fenomena media sosial di Indonesia, RD Kamilus Pantus, Sekretaris Komisi Komsos KWI, melanjutkan rangkaian literasi media dengan katekese media sosial (Pandangan Gereja tentang internet). Kang Arul dari dosengalau.com, menyambung dengan trik engagement dan menambah eksposur di media sosial. Kevin Sanly Putera kemudian membagi ilmu mengenai produksi konten kreatif, dilanjutkan Margareta Astaman tentang diferensiasi hoax.
Literasi Media yang diadakan atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia sudah diadakan terlebih dulu di Batam dan Atambua. Setelah Padang, masih ada tujuh kota lagi yang kedapatan: Pontianak, Labuan Bajo, Denpasar, Makassar, Surabaya, Sintang, dan Medan.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.