Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi 5 kiat mengatasi kesedihan menurut Santo Thomas Aquinas

5 kiat mengatasi kesedihan menurut Santo Thomas Aquinas

Mengatasi kesedihan

Pada hari-hari tertentu, seseorang bisa saja mengalami kesedihan yang begitu mendalam, hari di mana kejenuhan dan depresi berat menyebabkan sulit untuk berinterakis dengan dunia sekitar. Bagaimana anda bisa mengatasi kesedihan dan memulihkan kembali semangat hidup?

Sebagaimana dilansir Aleteia.org, ada 5 cara mengatasi kesedihan yang disarankan oleh Santo Thomas Aquinas:

1. Berikan pada diri anda apa yang anda sukai

Ini merupakan kiat pertama yang  diyakini oleh teolog terkenal dari abad ketujuh itu sebagai semacam “cokelat antidepresi. ” Hal ini mungkin tampak sedikit materialistis, tapi tidak ada yang akan menyangkal bahwa hari yang sulit dapat berakhir baik dengan bir yang baik. Sulit untuk menyangkal hal ini dengan bersandar pada kutipan Injil, karena Tuhan telah mengambil bagian dalam sukacita perjamuan dan makan bersama, sebelum penderitaan dan kematian-Nya. Kebangkitan-Nya telah mendatangkan kemuliaan dan kebaikan bagi hidup manusia.  Dalam Mazmur bahkan dikatakan bahwa anggur meriangkan hati manusia (meskipun Alkitab juga jelas mengutuk mabuk).

2. Menangislah jika anda ingin menangis

St. Thomas mengatakan, “menangis adalah satu kiat dimana batin kita dapat melepaskan kesedihan yang bisa menyebabkan kelumpuhan.” Yesus juga pernah menangis, yatiu  ketika Ia meratapi kota Yerusalem. Paus Fransiskus mengatakan bahwa “kebenaran tertentu dalam hidup hanya bisa dilihat dengan mata, dibersihkan oleh air mata. Saya mengundang Anda semua untuk bertanya pada diri sendiri : Apakah anda pernah  merenung tentang sebab mengapa anda menangis”?

3.    Bagilah kesedihanmu dengan teman

Santo Thomas Aquinas mengingat kembali kisah tentang sahabat Renzo dalam novel utama karya Manzoni berjudul The Betrothed, yang menemukan dirinya sendirian di rumah, sepi dilanda wabah dan berkabung atas nasib mengerikan keluarganya, ia mengatakan kepada Renzo : “Apa yang terjadi di rumah ini sungguh mengerikan, sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan akan melihatnya; ini sudah cukup merenggut kebahagiaan seseorang di sisa hidupnya. Tapi berbagi kisah hidup seperti ini dengan seorang teman sungguh sangat membantu.” Ini adalah sesuatu yang kita harus lakukan dan pahami. Ketika kita sedih, kita cenderung melihat segala sesuatu secara abu-abu . Penawar yang sangat efektif adalah membuka hati kita untuk teman.

4.    Atasilah kesedihan anda dengan merenungkan kebaikan dan kebenaran

Merenungkan “cahaya kebenaran”, Santo Agustinus mengatakan, keindahan alam, seni dan musik dapat menjadi penawar efektif atas kesedihan yang terjadi. Seorang kritikus sastra, beberapa hari setelah kematian sahabatnya, dijadwalkan untuk berbicara di sebuah konferensi tentang petualangannya dalam karya Tolkien . Dia mulai dengan mengatakan :”Berbicara tentang hal-hal yang baik dan membuat  orang tertarik, bagi saya merupakan sebuah penghiburan yang nyata … ”

5.    Kiat kelima yang disarankan oleh St. Thomas Aquinas ini mungkin sesuatu yang sama sekali tidak diharapkan dari seorang pemikir abad pertengahan. Sang teolog mengatakan, untuk mengatasi kesedihan sebaiknya orang perlu mandi dan tidur. Katanya, hal ini tidak lepas dari sudut pandang Kristen bahwa untuk meringankan satu penyakit spiritual kadang-kadang orang  harus memberikan obat  bagi tubuh. Sejak Allah menjadi manusia, dan karena itu Ia mengambil  wujud dalam rupa manusia, pemisahan antara materi dan roh telah diatasi.

Pandangan Aquinas tersebut  merupakan bagian dari upayanya untuk mengatasi kesalahpahaman bahwa Kekristenan didasarkan pada pertentangan antara jiwa dan tubuh, dengan yang terakhir ini dipandang sebagai beban atau kendala bagi kehidupan rohani . Tapi pandangan benar humanisme Kristen adalah bahwa manusia ( tubuh dan jiwa ) adalah benar-benar ” spiritual ” yang terus -menerus mencari persatuan dengan Tuhan.

“Tidak ada yang berpikir aneh untuk mencari seorang dokter yang peduli pada kesehatan tubuh sebagai bagian dari proses untuk mengatasi penyakit spiritual,” kata Thomas More. “Tubuh dan jiwa begitu erat bersatu bersama-sama dan mereka membentuk satu orang, karenanya bila satu menderita penyakit, kadang-kadang bisa merupakan penyakit bagi keduanya.”

Oleh karena itu, Aquinas mengatakan “ketika anda dihadapkan dengan penyakit fisik, pertama-tama pergilah untuk mengaku dosa, dan mencari seorang “dokter spiritual” yang baik bagi kesehatan jiwa mereka. Demikian juga ,untuk beberapa penyakit jiwa, selain pergi ke dokter spiritual, kita juga harus pergi ke dokter yang peduli pada kesehatan tubuh kita.”

======

Sumber dan foto: Aleteia.org