MIRIFICA.NET – Banyak orang Kristiani menghadapi krisis yang menyangkut iman mereka dan sekaligus identitas mereka. Bisa jadi kita bukan orang yang mengalami krisis, tetapi tetap perlu belajar untuk menolong saudarasaudara kita yang sedang menghadapi krisis. Kita akan belajar dari pengalaman orang Yahudi yang diangkut ke pembuangan di Babel dan para murid Yesus yang ditinggalkan oleh Yesus ketika Ia ditangkap dan disalibkan. Kedua komunitas yang mengalami krisis iman dan identitas ini berhasil melewati krisis yang mereka alami. Apa yang mereka lakukan ketika menghadapi krisis itu? Ternyata kedua kelompok itu melakukan hal yang sama, yaitu menegaskan kembali identitas mereka. Bagaimana mereka dapat memahami identitas mereka? Dari hubungan mereka dengan Allah. Orang-orang Yahudi melihat kembali siapa sesungguhnya Allah yang mereka percaya dan melihat siapa mereka di hadapan Allah. Para murid Yesus melihat kembali siapa sesungguhnya Yesus yang mereka ikuti dan melihat siapa mereka di hadapan Yesus.
Hal yang sama akan kita lakukan dalam Bulan Kitab Suci Nasional ini. Kita diajak untuk melihat kembali kebenaran mengenai Allah dan siapa Umat Kristiani di hadapan Allah itu. Dalam empat pertemuan kita akan
mendalami adalah siapa Allah yang dipercaya oleh Umat Kristiani dan siapa sesungguhnya Umat Kristiani di hadapan Allah. Kebenaran mengenai Allah ini sesungguhnya adalah kabar gembira yang diajarkan oleh Yesus. Dari kebenaran mengenai Allah inilah Umat Kristiani memperoleh identitasnya. Kesadaran mengenai identitasnya ini akan mendatangkan sukacita bagi orang yang percaya dan menuntun cara hidupnya selama tinggal di dunia.
Bahan Pendalaman Kitab Suci disiapkan untuk orang dewasa dan kaum muda, remaja, dan anak-anak. Pada tahun ini untuk Kaum Muda tidak disiapkan bahan pendalaman tersendiri. Kaum muda dan orang dewasa menggunakan bahan pendalaman yang sama.
Buku Pegangan Kitab Suci 2020 dapat diunduh di bawah ini:
Sumber : Lembaga Biblika Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.