SALAH satu bentuk latihan menulis yang dilakukan dalam pelatihan menulis produktif di Aula Xaverius Gereja Katedral Fransiscus Xaverius, Keuskupan Amboina, Ambon, Maluku, Sabtu (22/8/2015) adalah membuat puisi. Karena itu kesempatan ini segera dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta.
Para peserta diminta membacakan puisi yang dibuat dengan gaya masing-masing. Karya puisi dinilai oleh Sekretaris Eksekutif Komsos KWI RD Kamilus Pantus. Hasilnya, kelompok 3 keluar sebagai juara pertama dengan nilai 8,5. Puisi mereka berjudul “Lihatlah Duniaku Lewat Goresan Penaku”
Setiap Hari Kita berpikir tentang pesan
Kata-kata dikumpulkan sehingga berkesan
Semua diramu oleh sang budi dalam pencerahan
Namun menjadi intan dalam tulisan
Tulisanku, tarian jemariku adalah pesanku
Aku tak mempersoalkan waktuku
Kadang dengannya aku bisa terpaku
Walau hanya aku, kertas dan penaku
Sementara puisi-puisi hasil karya kelompok lain:
Goresan Tinta (kelompok 5)
Aku kosong dan tak tersentuh
tubuhku bersih dan berkilau
Sebjah goresan membuatku indah
Tinta penaku
warnanya merah
Mengobarkan Semangatku
Menuju harapanku, ditulis, dibaca menjadi Pustaka Baru
Goresan Pena (kelompok 2)
Hatiku gembira
Bagaikan metamorfosis kepompong
Tulisanku membara
Tajam menusuk bagaikan mata pedang
Menggugah hati pembaca
Melululantakan hati pengarang.
Secercah Motivasi sang Penulis (Kelompok 1)
Lokakarya sangat indah
dapat menambah wawasan kami
menulis… menulis dan menulis itu
semangat kami
Menulis menjadikan diriku kamus hidup bagi orang lain.
Menulis membuat masyarakat makin cerdas
makin bijak maknai hidup
makin diap hadapi masa depan
haditkan perubahan bagi dunia
Senyum dan buah pikiran Pak budi dan Tim akan menggoreskan dalam karyaku.
Tanpa Menulis, Hidup Tiada Berarti (kelompok 5)
Menulis menyelamatkan rantai sejarah
sejarah adalah warisan tulisan
Dari sejarah tulisan lahirkan peradaban
dan peradaban itu perlu dikembangkan
perkembangan sejarah tidak terlepas dari peranan penulis produktif
penulis Produktif adalah penulis yang tidak melupakan sejarah sebab sejarah adalah tinta terindah dalam hidup. dalam sejarah apa artinya hidup?
Penulis yang Profesional (kelompok 6)
Kemauanku menulis
menulis dapat membuka wawasan kita
menulis membuat kita tidak tahu menjadi tahu
dengan menulis tidak kenal menjadi terkenal
dengan menulis dapat membawa berkat bagi banyak orang.
Keterangan Foto : Kelompok 3 membacakan karya puisinya / Foto : Dok. Komsos KWI
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI