BEBERAPA hari lalu, para rama Unio Dekenat Selatan, 10 romo dan 1 toper, mengadakan kunjungan keluarga romo. Sebelumnya para romo se- Dekenat Selatan mengadakan live in katekese di Paroki Kebumen.
Hari itu para romo berkumpul pukul 07.30 di pastoran. Setelah semua berkumpul para romo Unio langsung bergegas untuk kunjungan ke rumah Romo Kris di Wingko dengan 3 mobil (Sidareja, Kebumen dan Kroya).
Perjalanan menuju rumah keluarga Romo Kris cukup lancar meski jalan lintas Selatan cukup ramai truk dan bis. Tepat pukul 0.45 kami tiba di rumah Romo Kris. Kami disambut oleh keponakan Romo Kris.
Suasana santai dan ceria membuat kunjungan semakin hangat. Koordinator Unio Dekenat Selatan memberikan salam pembuka untuk kulonuwun dan memperkenalkan para romo dan frater. Romo Kris juga memperkenalkan amggota keluarga sembari menikmati hidangan yang tersedia. Setelah dirasa cukup, kami berdoa bersama dan foto bersama dengan keluarga Romo. Kris.
Romo Kris tidak melanjutkan perjalanan kunjungan karena akan kembali ke paroki untuk persiapan seminar Kain Kafan di Kebumen.
Kami melanjutkan kunjungan ke arah Bantul, ke rumah Romo Teguh. Suasana rumah sangat ramai, karena keluarga sudah menunggu kehadiran kami. Dengan suasana canda dan santai kami saling memperkenalkan diri. Keluarga Romo Teguh pun juga dengan semangat memperkenalkan seluruh amggota keluarga.
Keluarga Romo Teguh telah mempersiapkan makan siang. Menu Rawon menjadi hidangan makan siang hari ini. Suasana rumah joglo sangat memberi warna suasana Yogyakarta. Pada saat itu, Romo Handy Setyanto dan Fr. Bram Mahendra ikut hadir dalam meramaikan kunjungan keluarga di rumah Romo Teguh.
Oleh karena masih ada beberapa keluarga yang masih dikunjungi, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Medari. Namun sebelum berangkat, ban mobil Kroya ada sedikit kendala sehingga harus diganti dengan ban serep. Setelah selesai, kami pun beriringan melanjutkan perjalanan. Mobil Kroya akan mengganti ban dengan ban baru.
Rombongan Mobil Sidareja dan Kebumen langsung menuju ke rumah Romo Yitno. Sedangkan mobil Kroya menuju bengkel untuk mengganti ban baru. Rombongan Kroya akan menyusul setelah mengganti ban.
Kehadiran kami sudah ditunggu oleh adik dan bulik Romo Yitno.
Rumah Romo Yitno juga bersuasana joglo. Rumah yang cukup besar dihuni oleh bulik seorang diri. Kami disuguh lemper berisi abon hasil buatan bulik Romo Yitno sembari menunggu rombongan Kroya. Adik Romo Yitno berinisiatif untuk menjemaput rombongan Kroya di Polres Sleman.
Akhirnya rombongan Kroya datang dikawal adiknya Romo Yitno. keluarga Romo Yitno menyediakan hidangan sate, ikan bakar, kuluban. Dengan semangat, kami menyantap hidangan. Sebelum pulang, kami doa bersama dan foto bersama.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Boro ke rumah Romo Suranto.
Ibu Cicilia, embok-nya Romo. Suranto telah menunggu dan menyambut kami dengan ditemani tetangga. Kami disuguh mendoan, singkong goreng, dan mie goreng. Kami menikmati hidangan yamg telah disediakan. Kami pun memgakhiri kunjungan dengan doa bersama dan foto bersama.
Sebelum menuju ke rumah Romo Bambang, kami menyempatkan diri menuju Goa Maria Blencong Boro. Jalanan cukup menanjak dan gelap. Kami bersama-sama mendaki bukit untuk berdoa bersama di Goa Maria Blencong. Beberapa romo sudah duluan ke bukit, dan beberapa menemani Romo Yitno untuk sampai Goa Maria.
Dengan hati-hati kami menuju Goa Maria yang belum jadi. Kami berdoa bersama dipimpin oleh Romo. Toro. Kami berdoa umtuk para imam dan Bapak Uskup. Kami bersyukur mengalami kegembiraan dan sukacita dalam persaudaraan imam Unio KP DekSel.
Setelah dirasa cukup, kami menuju rumah Romo Bambang untuk bermalam sembari sharing pengalaman sepanjang hari ini yang penuh kegembiraan dan persaudaraan.
Di saat tulisan ini dilaporkan, kami antri untuk mandi dan siap-siap untuk makan malam sembari sharing dengan sukacita…
Kami masih akan melanjutkan kunjungan esok hari ke Promasan, Keruk, Wonosobo, Banjarnegara, dan Purwokerto.
Setelah makan malam, kami siap untuk tidur zzz…zzz..
Photo credit: Dok. Romo Mahendra Christy Pr
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.