MIRIFICA NEWS, TANJUNG SELOR – Jakarta-Tanjung Selor: rute tersebut harusnya kami tempuh dalam 6 jam. Persis sebelum mendarat di Balikpapan (transit), pilot mengumumkan bahwa cuaca di sana kurang mendukung, sehingga kami harus singgah di Makassar selama 2 jam. Lalu, kami harus bermalam di Balikpapan karena kami sudah tertinggal satu-satunya penerbangan ke Tanjung Selor pada hari itu. Akhirnya, tibalah kami di keuskupan Kalimantan Utara ini, keesokan harinya, setelah 31 jam.
Tabloid BERKAT
Kali ini, kami datang untuk melanjutkan workshop jurnalistik yang sudah diadakan tahun lalu, kerjasama Komisi Komsos KWI dan Komisi Komsos Keuskupan Tanjung Selor (KTS). Setelah pelatihan pertama(28-30/11/2018), para pegiat komsos setempat bekerjasama menerbitkan tabloid BERKAT, media yang diharapkan menjadi sumber informasi Keuskupan untuk seluruh umat di Kalimantan Utara dan Berau, Kalimantan Timur.
Keterlambatan kami tidak lantas menghambat proses pelatihan. Hari pertama (13/6) segera diejawantahkan RD Damianus Tri, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Tanjung Selor (KTS), menjadi ajang diskusi dinamika tabloid BERKAT. “Setelah pelatihan, justru peserta ini yang akan melaporkan kejadian-kejadian di tempat masing-masing, untuk dimuat di BERKAT,” ujarnya kepada Mirifica News.
Pelatihan Dimulai
Rangkaian acara setelah tim Komsos KWI hadir, dimulai dengan pemaparan tentang kedudukan dan peran Komisi Komsos di paroki. Sesi ini disampaikan oleh RD Kamilus Pantus, Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI. Peserta mendapat panduan tentang apa yang tugas pegiat komsos untuk mendukung karya pewartaan bagi umat Gereja, melalui produk jurnalistik.
Setelah itu, peserta dibagi ke dua kelas. Peserta -yang jumlahnya 50 orang, dua kali dari tahun lalu- fokus mendalami ilmu menulis kreatif dan produksi konten kreatif. Bila sebelumnya difasilitasi oleh Errol Jonathans, Direktur Radio Suara Surabaya dan Pengurus Komisi Komsos KWI, tahun ini Budi Sutedjo Dharma Oetomo, yang ambil alih. Sang dosen dan pengurus Komisi Komsos KWI ini membagikan trik menulis beragam jenis tulisan: berita, feature, esai, dan opini.
Kevin Sanly Putera, tim Komsos KWI, membagikan ilmu produksi konten untuk media sosial KTS. Workshop yang diutamakan kepada produk audio visual ini, mengadakan sesi praktik sehingga peserta terjun langsung memproduksi film pendek dan film dokumenter.
“Pelatihan konten kreatif akan kami arahkan untuk mengurus media sosial KTS. Instagram sudah bertumbuh beberapa bulan sejak dibangun; followers kami setiap hari bertambah. Sekarang, kami mau membuat akun Facebook juga, untuk menjawab tren,” tukas RD Damianus.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.