Kosmas Simbolon (kiri) sedang diwawancarai Suster Auxilia dalam pelatihan menulis produktif di Keuskupan Sibolga. Foto : Dok. Komsos KWI

MENJADI desainer grafis majalah keuskupan awalnya sulit bagi pria asli Sawah Lamo, Andam Dewi, Tapanuli Tengah ini.

“Sejak awal bertugas sebagai tim redaksi warta keuskupan, saya belum pernah dibekali ilmu mengenai layout dan multimedia,”ujar Kosmas Simbolon yang sudah membantu Biro Komsos Keuskupan Sibolga selama 2 tahun, di Pusat Bina Iman, Sibolga, Jumat (11/8).

Pria usia 43 tahun ini tak patah arang. Tugas harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Selama dua tahun bertugas, Kosmas beruntung. Keskupan memberikan kesempatan pada dirinya untuk mengikuti pelatihan audio visual sebanyak 3 kali, yaitu di Kota Batam, Padang, dan Palembang.

Kesabaran untuk tekun belajar secara outodidak dengan membaca buku dan mengikuti pelatihan ini sedikit demi sedikit membuatnya berkembang hingga wajah Majalah Warta Keuskupan Sibolga tampil apik seperti sekarang meski harus terus diperbarui.

Awalnya ketidakmampuan itu membuat majalah tidak terbit sesuai jadwal. Namun, tugas yang awalnya sulit, kini menjadi hal biasa sekaligus menyenangkan, membuat pria berjanggut panjang ini happy. Kini ia sanggup menerbitkan Majalah Warta Keuskupan Sibolga setiap dua bulan sebanyak 1.500 eksemplar dan mengirimkannya ke semua paroki di Keuskupan Sibolga.

Penulis : Suster Auxilia OSF