MIRIFICA.NET – Secara simbolis, pembukaan Kongres Misi 2019 ditandai dengan ditabuhnya genderang oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo dan Ketua Komisi Karya Misioner KWI, Mgr. A. M. Sutrisnaatmaka, MSF di Ballroom Hotel Mercure Convention Centre Ancol-Jakarta, Kamis, (01/08). Pemukulan genderang dilakukan usai para Imam dan hadirin melontarkan confentti secara bersama-sama dengan iringan tepuk tangan yang bergemuruh saat acara opening ceremony.
Para peserta Kongres Misi berfoto bersama
Di awali dengan Ekaristi pembukaan yang dirayakan secara konselebrasi dengan selebran utama Mgr. Piero Pioppo, bersama dengan lima orang uskup sebagai konselebran yakni Mgr. A. M. Sutrisnaatmaka, MSF (Uskup Keuskupan Palangka Raya), Mgr. Edmund Woga, CSsR (Uskup Keuskupan Weetebula), Mgr. Aloysius Murwito, OFM (Uskup Keuskupan Agats-Asmat), Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Keuskupan Ketapang), Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF (Uskup Keuskupan Samarinda). Misa tersebut juga diwarnai dengan semarak para perwakilan dari 37 Keuskupan pembawa vandel yang hadir dengan pakaian adat kebanggaan Nusantara. Keseluruhan peserta yang hadir kurang lebih berjumlah 300 orang, terdiri dari para Ketua KKM Keuskupan, Vikjen, OMK, Misiolog, Wakil Komunitas atau kelompok awam misioner, pegiat media sosial Katolik, hingga para pebisnis Katolik.
Bertepatan dengan Hari Minggu Misi Sedunia ke-91, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa bulan Oktober 2019 ditetapkan sebagai Bulan Misi sekaligus perayaan 100 tahun Surat Apostolik Maximum Illud dari Paus Benediktus XV. Kesempatan ini dimaksudkan untuk menyalakan kembali semangat dan gairah misi Yesus Kristus. Mengingatkan dan menyadarkan kembali jatidiri Gereja Misioner bahwa setiap orang yang dibaptis baik yang tergolong hirarki maupun awam adalah misionaris.
Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia (KKM KWI) tergerak untuk proaktif menyambut bulan misi, menanggapi perhelatan dan kesempatan emas bagi karya misi di Indonesia. Melalui penyelengaraan Kongres Misi 2019 yang pertama pada Kamis-Minggu, (01/08-04/08) dengan mengusung tema “Dibaptis dan Diutus Menginjili Dunia”, mengundang Gereja yakni semua pengikut Kristus untuk membaharui dunia. Gereja Universal memiliki tanggung jawab bersama terhadap karya misi dengan pewartaan injil kepada sesama, semua orang Kristen dipanggil untuk menghidupi Iman dalam misi yang permanen, memanggil kita untuk menjadi saksi Kristus.
Mgr. Piero Pioppo melalui homilinya mengajak kita untuk mau mendengarkan dengan hormat para pengajar yakni Bapa Suci serta Bapa Uskup yang telah diberikan kepada kita dalam penyelenggaraan ilahi serta membiarkan diri agar mau diperkaya oleh pertukaran dan pengajaran gerejawi yang berjalan beriringan dengan tetap menjadi pendengar yang cermat bagi siapapun yang belum mengenal Tuhan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan sukacita, harapan dan komitmen dalam hati, Tuhan akan memberikan segala hal bagi karya misioner di Indonesia. “Tuhan adalah penyelamat yang memberikan kekuatan, keberanian dan memampukan kita untuk mengatasi kejahatan dengan kebaikan sehingga kebaikan citra Allah tergambar di dunia bagi seluruh umat manusia.” Ungkapnya.
Dengan diadakannya Kongres Misi ini diharapkan para peserta diperluas wawasan misionernya sehingga mendapatkan inspirasi gerakan misioner nyata sehari-hari.
Baca juga: Doa untuk Bulan Misi Luar Biasa 2019
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…